—
Mineral
Pokok pokok bahasan:
§
Batuan
dan mineral, pengertian mineral.
§
Jenis-jenis
mineral dan pengelompokannya.
§
Mineral
magmatik, sedimenter, dan metamorfik.
§
Mineral
primer dan sekunder.
§
Mineral
silikat, mineral oksida, mineral sulfida dsb.
§
Mineral
pembentuk batuan dan mineral bijih.
§ Cara pengenalan mineral.
§
Pengenalan mineral secara megaskopis.
§ Sifat-sifat fisik mineral.
—
Susunan Litosfer
— Batuan Beku:
Ø
terbentuk
karena pembekuan magma;
Ø
tersusun
dari sejumlah mineral pembentuk batuan.
— Batuan endapan:
Ø
terbentuk
karena proses pengendapan dari hasil pelapukan dan erosi batuan yang kemudian
ditransporkan ke tempat lain;
Ø
terdiri
dari fragmen atau komponen batuan dan mineral.
— Batuan malihan:
Ø
terbentuk
karena proses perubahan bentuk dan susunan mineral (metamorfisma) dari batuan
yang terbentuk terdahulu (batuan beku dan batuan endapan);
Ø
terdiri
dari mineral malihan dan kadang-kadang masih mengandung fragmen batuan.
—
Susunan Kimia Batuan
— Unsur mayor (major elements):
Ø
unsur-unsur
yang keterdapatannya dalam kerak bumi dalam kuantitas yang cukup banyak;
Ø
kuantitas
unsur-unsur itu dalam batuan mencapai bilangan persen (%);
Ø
Si,
Al, Fe, Mn, Mg, K, Na, Ca.
— Unsur minor (minor elements):
Ø
unsur-unsur
yang keterdapatannya nisbi sedikit;
Ø
unsur
ini juga disebut unsur jejak atau runut (trace elements);
Ø
kuantitas
unsur-unsur itu dalam batuan hanya dalam bilangan perjuta (part per million – ppm) atau bahkan permilyar (part per billion – ppb);
Ø
Cu,
Pb, Zn, Cr, Ba, Au, Ag, dsb.
—
Mineral
— Mineral:
Ø
senyawa
sejumlah unsur anorganik berbentuk padat, terbentuk secara alamiah, yang mempunyai
bangun (struktur dalam) dan karakteristika susunan kimia, bentuk kristal, dan
sifat fisik secara teratur dan tertentu.
— Susunan kimia mineral:
Ø
unsur
major maupun minor.
— Mineral
— Beberapa unsur tunggal yang tidak membentuk
senyawa: emas (Au), perak (Ag), intan (C), dsb.
— Setiap mineral mempunyai warna dan bentuk kristal
yang berbeda satu sama lain.
Ø
Pengenalan
mineral: memelajari sifat-sifat atau kenampakan
fisiknya.
—
Mineralogi
—
Cabang ilmu dari geologi yang memelajari atau mengaji masalah:
Ø pembentukan (formation),
Ø keterjadian (occurrence),
Ø sifat-sifat,
Ø susunan, dan
Ø
klasifikasi
(pengelompokan)
mineral.
—
Kelompok Mineral
— Pengelompokan berdasarkan:
Ø
pembentukannya,
Ø
susunan/komposisinya,
Ø
fungsi
atau peran.
—
Pembentukan Mineral
— Magmatik:
Ø
pembentukan
mineral karena proses magmatisme: mineral pembentuk batuan (kuarsa, felspar,
plagioklas, olivin, piroksen, hornblende) dan mineral bijih (magnetit, khromit,
kasiterit).
Ø pembentukan mineral karena larutan
hidrotermal: mineral bijih (kalkopirit, galena, sfalerit, molibdenit).
—
Pembentukan Mineral
— Sedimentasi:
Ø
pembentukan
mineral karena proses sedimentasi: pengendapan mineral berat, proses penguapan
(garam dapur, NaCl).
— Metamorfik:
Ø pembentukan mineral karena proses
metamorfisme: perubahan susunan kimia dan pengkristalan kembali mineral (staurolite, kyanite sillimanite).
—
Kelompok berdasarkan pembentukan
— Mineral primer (primary minerals):
Ø
mineral
yang terbentuk pada proses pembekuan magma atau hasil penghabluran (crystallization)
langsung dari magma dalam pembentukan batuan;
Ø
mineral
primer ini biasanya menyusun batuan beku;
Ø
mineral
primer dapat berupa mineral utama atau mineral ikutan:
Ø felspar, plagioklas, biotit, kuarsa,
galena, pirit, kalkopirit, dsb.
— Kelompok
berdasarkan pembentukan
—
Mineral
sekunder (secondary minerals):
Ø
mineral
yang terbentuk karena adanya proses perubahan (pelapukan, ubahan, malihan) yang
dialami mineral primer pada batuan;
Ø mineral sekunder ini dapat terbentuk karena
pengaruh intrusi magma (endogen) atau kegiatan atmosfer (eksogen).
— Contoh:
Ø khlorit (mineral Fe-Mg), serpentin (mineral
Fe-Mg, olivin), serisit, dan biotit (sekunder)limonit,
Ø
mineral
lempung seperti kaolin (felspar), sausurit (Ca-plagioklas), monmorilonit,
smektit, illite, dsb.
—
Susunan Mineral
—
Senyawa unsur2 kimia (Fe, Cu, Pb, Zn, S, O, K, Na, Al, dsb.)
—
Bentuk garam kimia (NaCl, MgCO3, dsb.)
—
Senyawa asam dan basa (Ca2+ – CO32-, Ba2+
– SO42-, dsb.)
—
Kelompok berdasarkan susunan
— Mineral silikat:
Ø
mineral
yang mengandung gugusan silikat (mengandung unsur Si dan O) atau alumosilikat
(Si, O, dan Al);
Ø
sebagian
besar mineral pembentuk batuan:
— ortoklas, plagioklas, hornblende, biotit,
dsb.
— Mineral oksida:
Ø
mineral
yang mengandung gugusan oksigen:
— kuarsa, kasiterit, magnetit, hematit, kromit,
dsb.
—
Kelompok berdasarkan susunan
— Mineral sulfida:
Ø
mineral
yang mengandung gugusan sulfur:
— pirit, kalkopirit, sfalerit, galena, dsb.
— Mineral karbonat:
Ø
mineral
yang mengandung gugusan karbonat:
— kalsit, magnesit, dsb.
— Mineral sulfat:
Ø
mineral
yang mengandung gugusan sulfat.
— Mineral2 sulfosalt, fosfat, molibdat,
borat, tungstat, vanadat, halida, dsb.
—
Kelompok berdasarkan fungsi
—
Mineral pembentuk batuan (rock forming minerals):
Ø
kelompok mineral yang keterdapatannya dalam jumlah tertentu pada batuan
dapat menentukan nama pokok (root name) batuan terutama batuan beku:
— kuarsa, felspar,
plagioklas, felspathoid (foida), olivin, biotit, hornblende dsb.
— Mineral bijih (ore minerals):
Ø kelompok mineral yang darinya dapat diambil
atau diekstrak logamnya:
— kalkopirit, galena, sfalerit, kasiterit,
magnetit, dsb.
—
Pengenalan Mineral
— Megaskopis:
Ø
pengenalan
mineral secara langsung tanpa bantuan alat (mikroskup) atau dengan mata biasa
(telanjang). Alat pengenal (pembesar) yang digunakan biasanya lup (10-20 kali).
—
Mikroskopis:
Ø
pengenalan
mineral dengan bantuan mikroskup polarisasi, refleksi, binokuler.
— Analisis laboratorium (kimia):
Ø
pengenalan
mineral dengan cara analisis kimia.
—
Sifat Fisik Mineral
— Warna (color),
— Kilap (luster),
— Coreng (streak),
— Kekerasan (hardness),
—
Pembelahan
(cleavage),
— Bentuk kristal (habit),
— Transparansi,
— Kemagnitan,
— Berat jenis,
— Radioaktivitas.
—
Warna Mineral (color)
—
Warna: merah, kuning, hijau, biru, dsb.
— Sejumlah mineral memiliki warna khas
tertentu.
— Sejumlah mineral diberi nama sesuai dengan
warnanya.
— Sebuah mineral sering memiliki warna yang
berbeda.
— Selain ditentukan oleh unsur kimia
penyusunnya, warna mineral juga dipengaruhi oleh unsur yang terdapat sebagai impurities.
— Warna Mineral
— Albit (albus) ® putih
— Ametis (kecubung) ® ungu (violet)
— Azurit, lazurit (azur) ® biru
— Beril (zamrud) ® hijau
— Kalkopirit ® kuning perunggu
— Klorit (chloros) ® hijau
— Malakit ® hijau
— Molibdenit, galena ® abu-abu
— Olivin
hijau oliv
— Orpimen ® kuning
— Rodonit (rodon) ® merah jambu (pink)
— Ruby (ruber) ® merah
— Sinabar ® merah
—
Kilap (luster)
— Kemampuan mineral memantulkan sinar
—
Kilap
non logam (non metallic):
Ø
Kaca:
korundum, kuarsa, yakut (garnet);
Ø
Intan
(adamantine): intan, belerang;
Ø
Kilap mutiara (pearly), lilin (waxy), sutera (silky) , dan
buram (dull).
— Kilap sub logam (sub metallic):
Ø
sinabar,
hematit, kuprit.
— Kilap logam (metallic):
Ø galena, kalkopirit, molibdenit, pirit,
antimonit, pirotit, dsb.
—
Coreng (streak)
— Sejumlah mineral memberikan bekas/warna
corengan pada porselin.
— Warna corengan tidak selalu sama dengan
warna mineral.
— Mineral yang warna dan corengannya sama:
Ø
Sinabar-merah,
magnetit-hitam, lazurit-biru.
— Mineral yang warna dan corengannya tidak
sama:
Ø
Hematit:
abu-abu baja atau hitam – merah;
Ø
Pirit:
kuning (brass) – hitam.
—
Kekerasan (hardness)
Ø
Kemampuan
mineral (yang lebih keras) menggores pada mineral lain (yang lebih lunak).
Ø
Skala
kekerasan mineral (skala Mohs).
—
Pembelahan (cleavage)
— Pembelahan: kecenderungan suatu mineral
untuk membelah mengikuti bidang tertentu sesuai dengan bentuk atau struktur
pengaturan atom dalam kristalnya.
— Pembelahan:
Ø
Sangat
sempurna (very perfect): mika, klorit;
Ø
Sempurna
(perfect): galena, kalsit;
Ø
Tidak
sempurna (imperfect): apatit, kasiterit;
Ø
Jelas
(distinct): felspar, hornblende;
Ø Tidak jelas (indistinct): platina,
emas, kuarsa, magnetit.
—
Bentuk Kristal (habit)
— Setiap mineral memiliki bentuk kristal yang
berbeda.
— Berdasarkan sistem sumbu kristalnya,
mineral dikelompokkan menjadi isometrik, tetragonal, heksagonal, ortorombik,
monoklinik, dan triklinik.
— Secara garis besar bentuk kristal
dikelompokkan menjadi:
Ø
Isometris,
bila ukuran ketiga sumbunya hampir sama: yakut (garnet), magnetit, pirit, dsb.,
Ø
Memanjang,
bila salah satu sumbunya nisbi lebih panjang daripada kedua lainnya: turmalin,
aquamarin, dsb.,
Ø
Memanjang
dan melebar seperti lapisan, bila salah satu sumbunya nisbi jauh lebih pendek
daripada kedua sumbu lainnya: mika, hematit.
— Bentuk Kristal
—
Kristal:
Ø tubuh padat dari unsur
kimia, senyawa, atau campuran isomorfik, yang mempunyai susunan atom yang
secara teratur berulang dan menggambarkan adanya bidang.
—
Unsur2
kristal:
Ø bidang atau muka
kristal, rusuk kristal, sumbu kristal, titik simetri, garis simetri, dan bidang simetri.
—
Setiap mineral memiliki bentuk geometrik yang
berbeda satu sama lain.
—
Sejumlah mineral memiliki karakteristika kristal yang
mungkin sama, dengan susunan kimia yang berbeda, atau sebaliknya.
—
Kristalografi:
Ø pertumbuhnnya, bangun
(struktur), sifat-sifat fisik, dan klasifikasi.
—
Transparansi (transparency)
—
Transparansi: kemampuan mineral untuk meneruskan atau
menahan sinar.
— Mineral tembus pandang (transparent):
kalsit, topas.
— Mineral tembus cahaya (translucent):
sfalerit, sinabar, zamrud.
— Mineral tidak tembus cahaya (opaque):
pirit, magnetit, grafit.
—
Kemagnitan (magnetism)
— Sejumlah mineral mempunyai sifat kemagnitan
(dapat ditarik oleh magnit).
— Kemagnitan kuat: magnetit.
— Kemagnitan lemah: pirotit.
— Tidak ada kemagnitan: kuarsa.
— Sifat ini digunakan untuk mengenali mineral
tertentu yang mungkin memiliki kenampakan fisik serupa.
—
Beratjenis (density)
— Setiap mineral memiliki berat jenis yang
berbeda satu sama lain tergantung pada susunan kimianya.
— Dalam eksplorasi dan pengolahan sifat ini
memiliki arti yang sangat penting.
— Dalam eksplorasi, mineral berat dan ringan
dibedakan sesuai dengan berat jenis bromoform (2,9).
— Mineral berat: magnetit, kasiterit, emas,
kromit, dsb.
— Mineral ringan: kuarsa dsb.
—
Radioaktivitas (radioactivity)
— Radioaktivitas merupakan sifat dari suatu
mineral untuk memancarkan sinar radioaktif (sinar gamma).
— Dapat dideteksi dengan geiger counter (alat
pengukur radioaktivitas).
— Contoh: uraninit, monasit.
—
Mineral dan Bahan Galian
—
Bahan galian logam: kalkopirit (Cu), galena (Pb),
sfalerit (Zn), kasiterit (Sn), magnetit dan hematit (Fe), dsb.
—
Bahan galian industri: kuarsa, felspar, intan, belerang,
garnet, dsb.
—
Bahan galian energi: uraninit, monasit.
Https://denzmorris.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment