/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Friday 11 March 2016

MINERAL




Mineral
Pokok pokok bahasan:
§ Batuan dan mineral, pengertian mineral.
§ Jenis-jenis mineral dan pengelompokannya.
§ Mineral magmatik, sedimenter, dan metamorfik.
§ Mineral primer dan sekunder.
§ Mineral silikat, mineral oksida, mineral sulfida dsb.
§ Mineral pembentuk batuan dan mineral bijih.
§ Cara pengenalan mineral.
§ Pengenalan mineral secara megaskopis.
§ Sifat-sifat fisik mineral.
Susunan Litosfer
   Batuan Beku:
Ø      terbentuk karena pembekuan magma;
Ø      tersusun dari sejumlah mineral pembentuk batuan.
   Batuan endapan:
Ø  terbentuk karena proses pengendapan dari hasil pelapukan dan erosi batuan yang kemudian ditransporkan ke tempat lain;
Ø  terdiri dari fragmen atau komponen batuan dan mineral.
   Batuan malihan:
Ø      terbentuk karena proses perubahan bentuk dan susunan mineral (metamorfisma) dari batuan yang terbentuk terdahulu (batuan beku dan batuan endapan);
Ø      terdiri dari mineral malihan dan kadang-kadang masih mengandung fragmen batuan.
Susunan Kimia Batuan
   Unsur mayor (major elements):
Ø      unsur-unsur yang keterdapatannya dalam kerak bumi dalam kuantitas yang cukup banyak;
Ø      kuantitas unsur-unsur itu dalam batuan mencapai bilangan persen (%);
Ø      Si, Al, Fe, Mn, Mg, K, Na, Ca.
   Unsur minor (minor elements):
Ø      unsur-unsur yang keterdapatannya nisbi sedikit;
Ø      unsur ini juga disebut unsur jejak atau runut (trace elements);
Ø      kuantitas unsur-unsur itu dalam batuan hanya dalam bilangan perjuta (part per million – ppm) atau bahkan permilyar (part per billion – ppb);
Ø      Cu, Pb, Zn, Cr, Ba, Au, Ag, dsb.
Mineral
   Mineral:
Ø      senyawa sejumlah unsur  anorganik berbentuk padat, terbentuk secara alamiah, yang mempunyai bangun (struktur dalam) dan karakteristika susunan kimia, bentuk kristal, dan sifat fisik secara teratur dan tertentu.
   Susunan kimia mineral:
Ø      unsur major maupun minor.
Mineral
   Beberapa unsur tunggal yang tidak membentuk senyawa: emas (Au), perak (Ag), intan (C), dsb.
   Setiap mineral mempunyai warna dan bentuk kristal yang berbeda satu sama lain.

Ø      Pengenalan mineral: memelajari sifat-sifat atau kenampakan fisiknya.
Mineralogi
   Cabang ilmu dari geologi yang memelajari atau mengaji masalah:
Ø      pembentukan (formation),
Ø      keterjadian (occurrence),
Ø      sifat-sifat,
Ø      susunan, dan
Ø      klasifikasi (pengelompokan) mineral.
Kelompok Mineral
  Pengelompokan berdasarkan:
Ø      pembentukannya,
Ø      susunan/komposisinya,
Ø      fungsi atau peran.
Pembentukan Mineral
   Magmatik:
Ø      pembentukan mineral karena proses magmatisme: mineral pembentuk batuan (kuarsa, felspar, plagioklas, olivin, piroksen, hornblende) dan mineral bijih (magnetit, khromit, kasiterit).
Ø      pembentukan mineral karena larutan hidrotermal: mineral bijih (kalkopirit, galena, sfalerit, molibdenit).
Pembentukan Mineral
   Sedimentasi:
Ø      pembentukan mineral karena proses sedimentasi: pengendapan mineral berat, proses penguapan (garam dapur, NaCl).

   Metamorfik:
Ø      pembentukan mineral karena proses metamorfisme: perubahan susunan kimia dan pengkristalan kembali mineral (staurolite, kyanite sillimanite).
Kelompok berdasarkan pembentukan
  Mineral primer (primary minerals):
Ø      mineral yang terbentuk pada proses pembekuan magma atau hasil penghabluran (crystallization) langsung dari magma dalam pembentukan batuan;
Ø      mineral primer ini biasanya menyusun batuan beku;
Ø      mineral primer dapat berupa mineral utama atau mineral ikutan:
Ø felspar, plagioklas, biotit, kuarsa, galena, pirit, kalkopirit, dsb.
Kelompok berdasarkan pembentukan
   Mineral sekunder (secondary minerals):
Ø      mineral yang terbentuk karena adanya proses perubahan (pelapukan, ubahan, malihan) yang dialami mineral primer pada batuan;
Ø      mineral sekunder ini dapat terbentuk karena pengaruh intrusi magma (endogen) atau kegiatan atmosfer (eksogen).

   Contoh:
Ø      khlorit (mineral Fe-Mg), serpentin (mineral Fe-Mg, olivin), serisit, dan biotit (sekunder)limonit,
Ø      mineral lempung seperti kaolin (felspar), sausurit (Ca-plagioklas), monmorilonit, smektit, illite, dsb.
Susunan Mineral
   Senyawa unsur2 kimia (Fe, Cu, Pb, Zn, S, O, K, Na, Al, dsb.)
   Bentuk garam kimia (NaCl, MgCO3, dsb.)
   Senyawa asam dan basa (Ca2+ – CO32-, Ba2+ – SO42-, dsb.)
Kelompok berdasarkan susunan
   Mineral silikat:
Ø      mineral yang mengandung gugusan silikat (mengandung unsur Si dan O) atau alumosilikat (Si, O, dan Al);
Ø      sebagian besar mineral pembentuk batuan:
   ortoklas, plagioklas, hornblende, biotit, dsb.
   Mineral oksida:
Ø      mineral yang mengandung gugusan oksigen:
   kuarsa, kasiterit, magnetit, hematit, kromit, dsb.
Kelompok berdasarkan susunan
   Mineral sulfida:
Ø     mineral yang mengandung gugusan sulfur:
   pirit, kalkopirit, sfalerit, galena, dsb.
   Mineral karbonat:
Ø     mineral yang mengandung gugusan karbonat:
   kalsit, magnesit, dsb.
   Mineral sulfat:
Ø     mineral yang mengandung gugusan sulfat.
   Mineral2 sulfosalt, fosfat, molibdat, borat, tungstat, vanadat, halida, dsb.
Kelompok berdasarkan fungsi
   Mineral pembentuk batuan (rock forming minerals):
Ø      kelompok mineral yang keterdapatannya dalam jumlah tertentu pada batuan dapat menentukan nama pokok (root name) batuan terutama batuan beku:
   kuarsa, felspar, plagioklas, felspathoid (foida), olivin, biotit, hornblende dsb.

   Mineral bijih (ore minerals):
Ø      kelompok mineral yang darinya dapat diambil atau diekstrak logamnya:
   kalkopirit, galena, sfalerit, kasiterit, magnetit, dsb.
Pengenalan Mineral
   Megaskopis:
Ø      pengenalan mineral secara langsung tanpa bantuan alat (mikroskup) atau dengan mata biasa (telanjang). Alat pengenal (pembesar) yang digunakan biasanya lup (10-20 kali).
   Mikroskopis:
Ø      pengenalan mineral dengan bantuan mikroskup polarisasi, refleksi, binokuler.
   Analisis laboratorium (kimia):
Ø      pengenalan mineral dengan cara analisis kimia.
Sifat Fisik Mineral
   Warna (color),
   Kilap (luster),
   Coreng (streak),
   Kekerasan (hardness),
   Pembelahan (cleavage),
   Bentuk kristal (habit),
   Transparansi,
   Kemagnitan,
   Berat jenis,
   Radioaktivitas.
Warna Mineral (color)
   Warna: merah, kuning, hijau, biru, dsb.
   Sejumlah mineral memiliki warna khas tertentu.
   Sejumlah mineral diberi nama sesuai dengan warnanya.
   Sebuah mineral sering memiliki warna yang berbeda.
   Selain ditentukan oleh unsur kimia penyusunnya, warna mineral juga dipengaruhi oleh unsur yang terdapat sebagai impurities.
Warna Mineral
   Albit (albus)         ® putih
   Ametis (kecubung)  ® ungu (violet)
   Azurit, lazurit (azur)    ® biru
   Beril (zamrud)          ® hijau
   Kalkopirit             ® kuning perunggu
   Klorit (chloros)         ® hijau
   Malakit             ® hijau
   Molibdenit, galena  ® abu-abu
   Olivin                 hijau oliv
   Orpimen               ® kuning
   Rodonit (rodon)       ® merah jambu (pink)
   Ruby (ruber)        ® merah
   Sinabar             ® merah
Kilap (luster)
   Kemampuan mineral memantulkan sinar
   Kilap non logam (non metallic):
Ø Kaca: korundum, kuarsa, yakut (garnet);
Ø Intan (adamantine): intan, belerang;
Ø Kilap mutiara (pearly), lilin (waxy), sutera (silky) , dan buram (dull).
   Kilap sub logam (sub metallic):
Ø sinabar, hematit, kuprit.
   Kilap logam (metallic):
Ø galena, kalkopirit, molibdenit, pirit, antimonit, pirotit, dsb.
Coreng (streak)
   Sejumlah mineral memberikan bekas/warna corengan pada porselin.
   Warna corengan tidak selalu sama dengan warna mineral.
   Mineral yang warna dan corengannya sama:
Ø Sinabar-merah, magnetit-hitam, lazurit-biru.
   Mineral yang warna dan corengannya tidak sama:
Ø Hematit: abu-abu baja atau hitam – merah;
Ø      Pirit: kuning (brass) – hitam.
Kekerasan (hardness)
Ø     Kemampuan mineral (yang lebih keras) menggores pada mineral lain (yang lebih lunak).
Ø     Skala kekerasan mineral (skala Mohs).
Pembelahan (cleavage)
   Pembelahan: kecenderungan suatu mineral untuk membelah mengikuti bidang tertentu sesuai dengan bentuk atau struktur pengaturan atom dalam kristalnya.
   Pembelahan:
Ø Sangat sempurna (very perfect): mika, klorit;
Ø Sempurna (perfect): galena, kalsit;
Ø Tidak sempurna (imperfect): apatit, kasiterit;
Ø Jelas (distinct): felspar, hornblende;
Ø Tidak jelas (indistinct): platina, emas, kuarsa, magnetit.
Bentuk Kristal (habit)
   Setiap mineral memiliki bentuk kristal yang berbeda.
   Berdasarkan sistem sumbu kristalnya, mineral dikelompokkan menjadi isometrik, tetragonal, heksagonal, ortorombik, monoklinik, dan triklinik.
   Secara garis besar bentuk kristal dikelompokkan menjadi:
Ø Isometris, bila ukuran ketiga sumbunya hampir sama: yakut (garnet), magnetit, pirit, dsb.,
Ø Memanjang, bila salah satu sumbunya nisbi lebih panjang daripada kedua lainnya: turmalin, aquamarin, dsb.,
Ø      Memanjang dan melebar seperti lapisan, bila salah satu sumbunya nisbi jauh lebih pendek daripada kedua sumbu lainnya: mika, hematit.
Bentuk Kristal
   Kristal:
Ø tubuh padat dari unsur kimia, senyawa, atau campuran isomorfik, yang mempunyai susunan atom yang secara teratur berulang dan menggambarkan adanya bidang.
   Unsur2 kristal:
Ø bidang atau muka kristal, rusuk kristal, sumbu kristal, titik simetri, garis simetri, dan bidang simetri.
   Setiap mineral memiliki bentuk geometrik yang berbeda satu sama lain.
   Sejumlah mineral memiliki karakteristika kristal yang mungkin sama, dengan susunan kimia yang berbeda, atau sebaliknya.

   Kristalografi:
Ø pertumbuhnnya, bangun (struktur), sifat-sifat fisik, dan klasifikasi.
Transparansi (transparency)
   Transparansi: kemampuan mineral untuk meneruskan atau menahan sinar.
                                                  
   Mineral tembus pandang (transparent): kalsit, topas.
   Mineral tembus cahaya (translucent): sfalerit, sinabar, zamrud.
   Mineral tidak tembus cahaya (opaque): pirit, magnetit, grafit.
Kemagnitan (magnetism)
   Sejumlah mineral mempunyai sifat kemagnitan (dapat ditarik oleh magnit).
   Kemagnitan kuat: magnetit.
   Kemagnitan lemah: pirotit.
   Tidak ada kemagnitan: kuarsa.
   Sifat ini digunakan untuk mengenali mineral tertentu yang mungkin memiliki kenampakan fisik serupa.
Beratjenis (density)
   Setiap mineral memiliki berat jenis yang berbeda satu sama lain tergantung pada susunan kimianya.
   Dalam eksplorasi dan pengolahan sifat ini memiliki arti yang sangat penting.
   Dalam eksplorasi, mineral berat dan ringan dibedakan sesuai dengan berat jenis bromoform (2,9).
   Mineral berat: magnetit, kasiterit, emas, kromit, dsb.
   Mineral ringan: kuarsa dsb.
Radioaktivitas (radioactivity)
   Radioaktivitas merupakan sifat dari suatu mineral untuk memancarkan sinar radioaktif (sinar gamma).
   Dapat dideteksi dengan geiger counter (alat pengukur radioaktivitas).
   Contoh: uraninit, monasit.
Mineral dan Bahan Galian
   Bahan galian logam: kalkopirit (Cu), galena (Pb), sfalerit (Zn), kasiterit (Sn), magnetit dan hematit (Fe), dsb.
   Bahan galian industri: kuarsa, felspar, intan, belerang, garnet, dsb.
   Bahan galian energi: uraninit, monasit.
                                                                                                                                                                                                

                                                               Https://denzmorris.blogspot.com

0 comments:

Post a Comment