Batuan Gunungapi
Batuan Gunungapi
(Volcanic
Rock)
Pokok Bahasan
Pengertian gunungapi, kegunungapian, dan
vulkanologi.
Proses yang berkaitan dengan
kegunungapian, ekstrusi, efusi,
erupsi, dan ekshalasi.
Bahan yang dikeluarkan oleh gunungapi, lava, lahar, bahan
piroklastik, gas dan uap.
Jenis dan
pengelompokan batuan gunungapi.
Kegunungapian dan bahan tambang.
Gunungapi
Fenomena alam :
Letusan gunungapi: semburan awan panas
dan bahan piroklastik, keluarnya gas, muntahan lahar, lelehan lava.
Pembentukan gunungapi bawah laut.
Kegiatan gunungapi :
Bertalian dengan kegiatan magma di perut
bumi.
Terjadi di daerah tertentu
(geoantiklinal atau geosinklinal, daerah zona penunjaman, pemekaran dasar samudera, dan hot spot).
Gunungapi:
gunung yang terbentuk bertalian dengan
kegiatan magma yang keluar ke permukaan Bumi
Gunungapi
Di seluruh Dunia: l.k. 600 buah
Di Indonesia: l.k. 129 buah
gunungapi aktif
Sumatera bagian barat
Jawa bagian selatan
Nusatenggara
Kepulauan Maluku
Sulawesi Utara
ÞKegiatan magma di perut bumi
Þpenerobosan ke arah permukaan
Þproses plutonisma dan vulkanisme
Magmatisme
Plutonisme:
Suatu istilah umum mengenai fenomena alam yang
bertalian dengan pembentukan (intrusi) batuan beku dalam (plutons).
Suatu konsep pembentukan Bumi sebagai
akibat pembekuan (solidification) suatu masa cair pijar (molten mass).
ÞPembentukan batuan beku dalam (granit, granodiorit,
diorit, gabro dls.)
Vulkanisme (Kegunungapian):
Suatu kegiatan atau proses penerobosan
magma (beserta gas) ke arah permukaan Bumi atau ke arah atmosfer (kegiatan ini
berlangsung di/dekat permukaan Bumi).
ÞPembentukan batuan beku luar (lava, lahar,
piroklastika, awan panas dan gas).
Vulkanisme
Vulkanisme:
Ekstrusi (extrusion): pengeluaran (emision)
lava yang relatif kental ke permukaan Bumi.
Efusi (effusion): pengeluaran lava
yang relatif encer ke permukaan Bumi.
Erupsi: semburan (ejection) bahan vulkanik
(lava, piroklastik, gas) ke permukaan bumi.
Explosive eruption: erupsi yang ditandai oleh semburan bahan
piroklastik secara berenergi.
Ekshalasi: keluarnya gas vulkanik dari masa
cair pijar atau lava.
Þ
Bahan
yang dikeluarkan: lava, lahar, piroklastik, gas/uap.
Vulkanologi:
ilmu yang memelajari proses, struktur,
endapan, dan bentuk muka Bumi yang bertalian dengan kegunungapian.
Lava
Lava:
bahan lelehan pijar yang keluar ke
permukaan bumi. Bahan ini sudah kehilangan zat terbangnya (volatile matter) dan
masih mengandung berbagai macam gas.
Sifat dan jenis lava tergantung pada
susunan kimia dan suhunya:
kental (viscous), sukar mengalir,
suhu tinggi, kandungan gas rendah.
encer (liquid) mudah dan cepat
menyebar, suhu rendah, kandungan gas tinggi
Bentuk lava:
lava tambang (ropy lava): lava pahoehoe
lava blok (block lava): lava aa
lava/aliran breksi (flow breccia)
lava bantal (pillow lava)
Jenis lava:
lava terowongan,
lava bermampung (vesicular lava),
lava berliang (scoriae lava).
Lahar
Aliran lumpur (mudflow) pada lereng
gunung, terutama terdiri dari bahan vulkaniklastik. Debris yang terbawa dalam
aliran meliputi piroklastika, blok dari aliran lava primer, dan bahan
epiklastika.
Jenis lahar:
lahar panas bila keluar dari kepundan masih
bersuhu tinggi,
lahar dingin bila hasil letusan yang
menumpuk, karena hujan terbawa ke bawah.
Piroklastika
Bahan padat atau setengah padat yang
dilemparkan dari kepundan ketika gunungapi meletus (eflata)
Jenis eflata:
Berdasarkan asalnya:
autogen, bila bahannya merupakan bagian
magma yang dilemparkan.
eksogen, bila bahan yang terlempar berasal
dari dinding kepundan.
Berdasarkan ukuran butir:
bom, 6,4-25,6 cm (tda. bom kerak roti dan
bom scoriae)
lapili, 2-6,4 cm
pasir, 1/16-2 cm
debu <1/16 cm
Ekshalasi
Gas yang keluar dari gunungapi:
H2O (70%), CO2 (15%),
N2 dan senyawa nitrogen (5%),
senyawa sulfur (H2S, SO4,
SO2,dsb., 5%),
unsur lain seperti Cl, H2, Ar.
Jenis atau bentuk ekshalasi:
fumarola: lubang atau celah yang ada di daerah
gunungapi yang mengeluarkan gas dan uap yang mengandung Cl, T 1800,
solfatara: hembusan gas yang mengandung
belerang (sulfur atau H2S), T 100-1800,
mofet: bualan gas di daerah gunungapi yang
mengandung CO2, T 1000.
Batuan Gunungapi
Kegiatan gunungapi
(erupsi vulkanik – volcanic eruption):
Lava: kekentalan lava rendah dan kandungan
gas terlarut (dissolved gases) rendah.
Ø
Lava
basalt
Piroklastika: kekentalan lava tinggi dan kandungan gas terlarut tinggi.
Ø
Piroklastika asam
Ø Dalam lava asam gas CO2 dan SO2
relatif sedikit.
Batuan Gunungapi
Batuan yang terbentuk karena adanya proses
kegiatan gunungapi: leleran lava, aliran lahar, hasil letusan seperti abu,
pasir, dan bom atau bahan piroklastik.
Merupakan
kelompok batuan beku luar atau batuan leleran (extrusive/effusive rocks).
Pengelompokan batuan
(piroklastik) didasarkan pada ukuran/besar butir.
Proses
pengendapan bahan piroklastik dapat berlangsung karena kegiatan angin dan air,
mengakibatkan terjadinya batuan epiklastik.
Klasifiasi Batuan
Gunungapi
Dasar pengelompokan:
ukuran/besar butir
256 – 64 :
breksi, aglomerat
64 – 2 :
lapili
2 – 1/16 :
tufa kasar
1/16 – 1/256 :
tufa
< 1/256 :
tufa halus
Kelompok Batuan
Gunungapi
Kelompok batuan
gunungapi berdasarkan pembentukannya:
Autoklastik – batuan yang mempunyai
struktur breksi atau hancuran, yang terbentuk di tempat keterdapatannya sebagai
hasil penghancuran atau pemecahan, pemalihan (metamorfisme) dinamik, tekanan orogenik atau proses
mekanik lainnya terhadap batuan vulkanik.
Piroklastik – batuan klastik yang terbentuk karena peledakan (letusan) vulkanik.
Epiklastik
– batuan yang terbentuk di permukaan Bumi karena konsolidasi dari fragmen batuan yang terjadi
sebelumnya; batuan sedimen yang fragmennya berasal dari hasil pelapukan dan erosi batuan vulkanik.
Tabel Batuan Gunungapi
Breksi vulkanik (volcanic
breccia)
Batuan piroklastik
yang terdiri dari fragmen kasar (f > 64 mm) dan
matriks.
Fragmen kasar bisa
bukan dari bahan piroklastik.
Aglomerat:
batuan piroklastik yang
fragmen kasarnya sebagian besar terdiri dari bahan piroklastik berukuran/
bentuk bom.
terdapat dekat corong
vulkanik yang mungkin berasosiasi dengan breksi vulkanik.
Tufa (tuff)
Batuan gunungapi yang
berasal dari debu vulkanik berukuran < 64 mm, susunan mineral tergantung
dari magma asalnya.
Tufa riolit: kuarsa,
felspar alkali, biotit.
Tufa trakhit: kuarsa
sedikit, banyak sanidin atau anortoklas, dan kadang2 felspar oligoklas, biotit,
augit, hornblende.
Tufa (tuff)
Tufa andesit: umum,
warna merah atau coklat, fragmen scoriae, mineral kalsit, klorit,
kuarsa, epidot, kalsedon.
Tufa basalt: umum,
warna hitam, hijau gelap atau merah, ukuran fragmen beraneka. Bila lapuk sering
terisi kalsit, klorit, serpentin, dan zeolit.
Tufa terpanggang (welded
tuff): batuan piroklastik yang cukup panas dan terpanggang bersama pada
pengendapannya. Batuan mengandung fragmen berukuran kacang polong yang
terserak.
Batuapung (pumice)
Batuan gunungapi hasil
pemadatan lava ‘berbusa’ (solidified frothy lava) yang terbentuk ketika
batuan yang bersuhu dan bertekanan tinggi dilemparkan dengan keras dari
gunungapi.
Obsidian
Batuan yang terbentuk
ketika felsic lava keluar dari gunungapi dan sangat cepat mendingin
tanpa sempat terbentuk kristal. Umumnya terdapat pada pinggiran lava riolitik,
di mana susunan kimia (kadar silika
tinggi) mengimbas lava berkekentalan dan
berderajat polimerisasi yang tinggi.
Perlit
Gelas vulkanik yang
berkadar air tinggi, hasil hidrasi dari obsidian. Susunan kimia: SiO2-70-75%;
Al2O3-12-15%; Na2O-3-4%; K2O-3-5%;Fe2O3-0,5-2%;MgO-0,2-0,7%;
CaO-0,5-1,5%; LoI-3-5%
Ciri khas: mengembang
bila dipanasi.
Manfaat gunungapi
Bahan tambang
Endapan belerang,
Pasir gunungapi,
Tras, batuapung, obsidian,
Sumber energi panas bumi (geothermal
energy).
Kesuburan tanah
Pelapukan batuan gunungapi:
susunan kimia (mineral),
sifat fisik (porositas).
Cek dan Ricek
•
Pegertian
gunungapi, kegunungapian (vulkanisme), dan vulkanologi.
•
Pengertian
ekstrusi, efusi, erupsi, dan ekshalasi.
•
Bahan
yang dikeluarkan gunungapi.
•
Pengertian
lava, lahar, bahan piroklastik, fumarola, solfatara, dan mofet.
•
Batuan gunungapi dan jenis2nya.
•
Klasifikasi batuan gunungapi, dasar klasifikasinya.
•
Bahaya
yang ditimbulkan oleh gunungapi.
•
Manfaat yang bertalian dengan kegunungapian (vulkanisme).
0 comments:
Post a Comment