/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Tuesday 15 March 2016

Bentuk Rupa Bumi dan Proses Perubahannya




Bentuk rupa bumi dan proses perubahannya
  Bentuk rupa bumi
  Klasifikasi bentuk muka bumi
  Bentuk tingkat pertama, kedua, dan ketiga
  Pola aliran sungai
  Morfologi dan keadaan bawah permukaan
Perubahan muka bumi
  Muka bumi selalu mengalami perubahan bentuk: morfologi.
  Perubahan: lambat atau cepat.
  Agen perubahan: gaya eksogen dan gaya endogen.
  Bentuk rupa bumi sangat bertalian dengan keadaan bawah permukaan (geologi): geomorfologi.
Geomofologi
  Geo – bumi; morphos (morphe-Greek) – bentuk; logi (logos) – ilmu.
  Geomorfologi – ilmu mengenai bentuk (muka) bumi (science of land forms), menggambarkan/ menjelaskan mengenai permukaan kerak bumi, menerangkan asal mula kejadiannya (origin), menafsirkan sejarah kejadian/perkembangannya, dan hubungannya dengan keadaan geologi (batuan dan struktur) bawah permukaan.
  Geomorfologi – setiap kajian yang bertalian dengan bentuk Bumi (termasuk geodesi, geologi struktur, dan geologi dinamik).
  Geomorfologi: cabang dari geografi (physiographic geology, geomorphic geology, geomorphy).
Geomorfologi dan klasifikasi relief
  Geomorfologi – cabang ilmu kebumian (earth science) yang mengkaji:
Ø bentuk roman muka bumi (bentang alam, relief) sebagai akibat adanya gaya eksogen dan endogen,
Ø jenis-jenis atau klasifikasinya,
Ø asal pembentukan dan perkembangannya,
Ø hubungan antara bentuk bentang alam dengan batuan dan struktur bawah permukaan.
  Klasifikasi:
Ø Bentuk tingkat pertama
Ø Bentuk tingkat kedua
Ø      Bentuk tingkat ketiga
Bentuk tingkat pertama
  Landasan benua (continental platforms):
Ø Bagian litosfer yang tidak digenangi laut (daratan, atau benua – continents), 56 jt mil persegi,
Ø Bagian laut dangkal (beting benua – continental shelves), 10 jt mil persegi.
  Cekungan samudera
Ø Permukaan litosfer yang terisi air (laut),
Ø Kedalaman rata-rata sekitar 2,5 mil,
Ø      Ada sebagian yang sangat dalam yaitu palung (ocean trough), kedalaman antara 25.000-35.000 kaki.
Bentuk tingkat kedua
  Gunung dan pegunungan
Ø Bagian dari daratan yang nisbi tinggi;
Ø Lereng dapat terjal (bergelombang kasar) atau landai (bergelombang halus);
Ø Dapat terbentuk karena kegiatan gunungapi atau tektonika.
  Dataran: suatu wilayah yang nisbi rata
Ø Dataran tinggi (plateau), dataran yang terdapat di daerah yang tinggi (pegunungan), biasanya terdiri dari batuan gunungapi (volkanik);
Ø      Dataran rendah, dataran yang terdapat di daerah yang nisbi rendah, biasanya terdiri dari nedapan aluvial.
Bentuk tingkat ketiga
  Bukit dan perbukitan
Ø Suatu daerah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya;
Ø Perbedaan tinggi-rendahnya tidak begitu besar;
Ø Lereng dapat terjal atau landai.
  Lembah (valley)
Ø Tempat yang nisbi rendah dari sekitarnya;
Ø Lereng dapat terjal atau landai.
  Mesas
Ø Bentuk bukit yang bagian atasnya rata dan biasanya sendirian;
Ø Bagian atasnya tertutup oleh lapisan yang keras (volkanik);
Ø Lerengnya terjal karena erosi.
  Butte: bentuk seperti mesas tetapi berukuran lebih kecil.
Morfologi dan peta topografi
  Peta topografi,
  Garis kontur dan bentuk permukaan,
  Pola aliran sungai.
Pola aliran sungai (drainage pattern)
  Dendritik
  Radial
  Trelis
  Rectangular
  Paralel
  Mendaun
  Sirkular
Morfologi dan keadaan bawah permukaan
   Relief kasar: batuan beku, malihan
   Relief halus: batuan endapan yang nisbi lunak
   Topografi karst: batugamping
   Dataran rendah: endapan aluvial
   Dataran tinggi: batuan gunungapi (volkanik)
Pola aliran sungai dan bawah permukaan
   Pola aliran dendritik: batuan beku homogen
   Pola aliran sungai radial: gunungapi kerucut
   Pola aliran sungai rectangular: sistem sesar
   Pola aliran sungai trelis: struktur lipatan
   Pola aliran paralel: batuan endapan
Morfologi dan endapan bahan galian
  Dataran rendah: endapan aluvial (emas, timah)
  Topografi karst: batugamping
  Gumuk pasir (sand dune): pasir besi
  Topografi terjal: batuan keras – bahan galian logam
Pembentukan rupa bumi
  Gaya eksogen (gaya asal luar):
Ø Pelapukan dan penghancuran batuan,
Ø Erosi dan pemindahan hasil pelapukan,
Ø Sedimentasi.
  Gaya endogen (gaya asal dalam):
Ø Pergerakan kerak bumi: menegak dan mendatar
Ø Kegiatan magma




0 comments:

Post a Comment