Bentuk rupa bumi dan proses
perubahannya
Bentuk rupa bumi
Klasifikasi
bentuk muka
bumi
Bentuk
tingkat pertama, kedua, dan ketiga
Pola
aliran sungai
Morfologi dan keadaan bawah
permukaan
Perubahan muka bumi
Muka bumi selalu mengalami perubahan
bentuk: morfologi.
Perubahan: lambat atau cepat.
Agen perubahan: gaya eksogen dan gaya
endogen.
Bentuk rupa bumi sangat bertalian dengan
keadaan bawah permukaan (geologi): geomorfologi.
Geomofologi
Geo – bumi; morphos (morphe-Greek) –
bentuk; logi (logos) – ilmu.
Geomorfologi – ilmu mengenai bentuk (muka)
bumi (science of land forms), menggambarkan/ menjelaskan mengenai
permukaan kerak bumi, menerangkan asal mula kejadiannya (origin),
menafsirkan sejarah kejadian/perkembangannya, dan hubungannya dengan keadaan
geologi (batuan dan struktur) bawah permukaan.
Geomorfologi – setiap kajian yang bertalian
dengan bentuk Bumi (termasuk geodesi, geologi struktur, dan geologi dinamik).
Geomorfologi: cabang dari geografi (physiographic
geology, geomorphic geology, geomorphy).
Geomorfologi dan klasifikasi
relief
Geomorfologi – cabang ilmu kebumian (earth
science) yang mengkaji:
Ø
bentuk
roman muka bumi (bentang alam, relief) sebagai akibat adanya gaya eksogen dan
endogen,
Ø
jenis-jenis
atau klasifikasinya,
Ø
asal
pembentukan dan perkembangannya,
Ø
hubungan
antara bentuk bentang alam dengan batuan dan struktur bawah permukaan.
Klasifikasi:
Ø
Bentuk
tingkat pertama
Ø
Bentuk
tingkat kedua
Ø
Bentuk
tingkat ketiga
Bentuk tingkat pertama
Landasan benua (continental platforms):
Ø
Bagian
litosfer yang tidak digenangi laut (daratan, atau benua – continents),
56 jt mil persegi,
Ø
Bagian
laut dangkal (beting benua – continental shelves), 10 jt mil persegi.
Cekungan samudera
Ø
Permukaan
litosfer yang terisi air (laut),
Ø
Kedalaman
rata-rata sekitar 2,5 mil,
Ø
Ada
sebagian yang sangat dalam yaitu palung (ocean trough), kedalaman antara
25.000-35.000 kaki.
Bentuk tingkat kedua
Gunung dan pegunungan
Ø
Bagian
dari daratan yang nisbi tinggi;
Ø
Lereng
dapat terjal (bergelombang kasar) atau landai (bergelombang halus);
Ø
Dapat
terbentuk karena kegiatan gunungapi atau tektonika.
Dataran: suatu wilayah yang nisbi rata
Ø
Dataran
tinggi (plateau), dataran yang terdapat di daerah yang tinggi
(pegunungan), biasanya terdiri dari batuan gunungapi (volkanik);
Ø
Dataran
rendah, dataran yang terdapat di daerah yang nisbi rendah, biasanya terdiri
dari nedapan aluvial.
Bentuk tingkat ketiga
Bukit dan perbukitan
Ø
Suatu
daerah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya;
Ø
Perbedaan
tinggi-rendahnya tidak begitu besar;
Ø
Lereng
dapat terjal atau landai.
Lembah (valley)
Ø
Tempat
yang nisbi rendah dari sekitarnya;
Ø
Lereng
dapat terjal atau landai.
Mesas
Ø
Bentuk
bukit yang bagian atasnya rata dan biasanya sendirian;
Ø
Bagian
atasnya tertutup oleh lapisan yang keras (volkanik);
Ø
Lerengnya
terjal karena erosi.
Butte: bentuk seperti mesas tetapi berukuran lebih kecil.
Morfologi dan peta topografi
Peta topografi,
Garis kontur dan bentuk permukaan,
Pola aliran sungai.
Pola aliran sungai (drainage
pattern)
Dendritik
Radial
Trelis
Rectangular
Paralel
Mendaun
Sirkular
Morfologi
dan keadaan bawah permukaan
Relief kasar: batuan beku, malihan
Relief halus: batuan endapan yang nisbi
lunak
Topografi karst: batugamping
Dataran rendah: endapan aluvial
Dataran tinggi: batuan gunungapi (volkanik)
Pola aliran sungai dan bawah
permukaan
Pola aliran dendritik:
batuan beku homogen
Pola aliran sungai radial: gunungapi
kerucut
Pola aliran sungai rectangular: sistem
sesar
Pola
aliran sungai trelis: struktur lipatan
Pola aliran paralel: batuan endapan
Morfologi dan endapan bahan
galian
Dataran rendah: endapan aluvial (emas,
timah)
Topografi karst: batugamping
Gumuk pasir (sand dune): pasir besi
Topografi terjal: batuan keras –
bahan galian logam
Pembentukan rupa bumi
Gaya eksogen (gaya asal
luar):
Ø
Pelapukan
dan penghancuran batuan,
Ø
Erosi
dan pemindahan hasil pelapukan,
Ø Sedimentasi.
Gaya endogen (gaya asal dalam):
Ø Pergerakan kerak bumi:
menegak dan mendatar
Ø
Kegiatan magma
0 comments:
Post a Comment