Kegiatan Laut
·
Lautan/laut
Ø
Menempati
± 70 % permukaan bumi (sekitar 361 juta km2);
Ø
Volume
± 1.370.323.000 km3;
Ø
Tempat
kehidupan berbagai macam binatang dan tumbuh2an (laut).
·
Air
laut ini selalu berinteraksi dengan daratan di sekitarnya.
·
Selalu
terjadi proses
Ø
pengikisan
(destruksi),
Ø
transportasi,
Ø
sedimentasi.
Samudera
· Meliputi sekitar 89 % dari volume seluruh
laut
·
Pasifik
Ø
Luas
– 179.700.000 km2 (47%); volume – 707.560.000 km3;
kedalaman rata2 – 4.282 m;
Ø
Relief
sangat bervariasi;
Ø
Terdapat
pulau2 (di pinggiran) yang memisahkan laut marginal dengan lautan terbuka;
Ø
Pulau2
dan daratan di sebelahnya merupakan deretan gunungapi;
Ø
Terdapat
palung (trench) dengan kedalaman bervariasi antara 7,5–11 km.
·
Atlantik
Ø
Luas
– 93.400.000 km2 (26%);
Ø
volume
– 323.600.000 km3;
Ø
kedalaman
laut terbesar 9,2 km.
·
Hindia
Ø
Luas
– 76 jt. km2;
Ø
Relief
menyerupai Lautan Atlantik.
·
Arktik
Ø
Luas
– 14 jt. km2.
Jenis laut
·
Laut:
marginal dan kontinental
·
Laut
marginal
Ø
Bersambungan
langsung dengan daratan;
Ø
Bersambungan
dengan lautan (samudera), oleh karena itu mempunyai kesamaan salinitas,
temperatur, dan kehidupan organisme lautan;
Ø
Biasanya
dibatasi oleh deretan pulau;
Ø
Dipengaruhi
oleh gelombang lautan;
Ø
Contoh:
Laut Jepang, Laut Bering, Laut Sulawesi, Teluk Meksiko, dsb.
·
Laut
kontinental (mediterranean sea)
Ø
Merupakan
lekukan yang jauh menjorok ke daratan;
Ø
Sangat
dipengaruhi oleh daratan;
Ø
Cekungan
(basin) agak tertutup, dibatasi selat yang sempit;
Ø Contoh: Laut Tengah, Laut Merah, Laut
Kaspia, Laut Hitam.
Morfologi dasar lautan
·
Daerah
paparan (shelf region)
Ø
Kedalaman
rata-rata 200 m;
Ø
Menempati
sekitar 7,6 % lautan;
Ø
Lebar
bervariasi antara beberapa sampai ratusan km.
·
Tebing
benua (continental slope)
Ø
Kedalaman
antara 200–2.500 m;
Ø
Kemiringan
antara 3,50–7,50;
Ø
Menempati
sekitar 15 %.
·
Dasar
Samudera (ocean floor)
Ø
Kedalaman
antara 2.500–6.000 m;
Ø Menempati sekitar 76 %;
Ø
Kemiringan
antara 00 20’–00 40’;
Ø
Di
beberapa tempat sering terpotong oleh pegunungan (dasar laut).
·
Palung
(deeps, trough)
Ø
Kedalaman
lebih dari 6.000 m;
Ø
Sering
terdapat di dekat kepulauan;
Ø
Menempati
sekitar 1,2 %.
Keadaan air laut
Susunan kimia
·
Air
laut terdiri dari berbagai macam unsur kimia.
·
Kadar
garam (normal) sekitar 35 gr/lt, atau 35 ppm
Ø
NaCl
– 77,75 %
Ø
MgCl2
– 10,87 %
Ø
MgSO4
– 4,73 %
Ø
CaSO4
– 3,60 %
Ø
K2SO44
–
2,46 %
Ø
MgBr2
– 0,21 %
Ø
CaCO3
dls. –
0,38 %
·
Kadar
garam sangat tergantung pada iklim dan pemasukan air ke laut (sungai, hujan,
dsb).
Pergerakan air laut
·
Pergerakan
air laut disebabkan oleh:
·
Gelombang
karena adanya angin;
·
Pasang/surut
karena tarikan matahari dan bulan;
·
Arus
lautan dan laut,
Ø
Gerakan
sirkular dari garis lintang ke katulistiwa dan sebaliknya,
Ø
Gerakan
yang disebabkan perbedaan salinitas dan densitas antar basin;
·
Air
sungai yang masuk ke laut;
· Gempa bumi dalam laut ® tsunami.
Gelombang karena angin
·
Angin
di permukaan laut mengakibatkan pertikel air bergerak mengikuti orbit secara
sirkular pada bidang vertikal searah aliran angin;
·
Tidak
ada gerakan maju;
·
Pergerakan
yang kelihatan hanya karena perubahan bentuk permukaan air;
·
Karena
ketidakteraturan angin gelombang kedua akan timbul dan akan berinterferensi;
·
Gelombang
terdiri dari puncak dan lembah.
Ø Gelombang terjadi bila permukaan air
terganggu, di mana sebagian permukaan
air terangkat dan menjadi lebih tinggi dari permukaan rata-rata dan sebahagian
lagi lebih rendah.
Gerakan air laut dan jenisnya
·
Makin
mendekati pantai, panjang gelombang makin kecil, sebaliknya tiggi gelombang
makin besar dan memecah di pantai.
Ø
Kegiatan
gelombang terletak pada daerah antara gelombang pecah (plunge point) dan
pantai.
·
Gerakan
gelombang bukan hanya di permukaan tetapi juga merambat ke arah dalam
(vertikal).
Ø
Di
laut kontinental sampai kedalaman antara 50–100 m.
Ø
Di
lautan (samudera) sampai kedalaman
150–200 m.
Ø
Dalam
badai laut yang besar sampai kedalaman 400 m.
· Jenis gerakan air laut:
Ø swash : gelombang yang pecah di pantai;
Ø backswash : aliran air yang kembali dari pantai
melalui lereng pantai;
Ø undertow: arus yang timbul sebagai akibat
kembalinya air setelah gelombang pecah di pantai.
Pengikisan
·
Pengikisan
disebabkan karena pergerakan air terutama oleh gelombang yang timbul karena
angin dan pecah di pantai (swash)
· Cara aksi gelombang (sebagai gaya erosi):
Ø hydraulic action, suatu pengikisan yang semata-mata
disebabkan oleh kekuatan air. Kegiatan pengikisan ini berlangsung di bagian
bawah suatu tebing dan akan menimbulkan retakan pada batuan. Air yang ada dalam
pori-pori batuan akan ditekan oleh gelombang, sehingga tekanannya akan sama dan
menghancurkan batuan (terutama yang rekah2);
Ø corrosive action, suatu pengikisan sebagai akibat adanya
fragmen yang diangkut oleh gelombang;
Ø
solvent
action, suatu pengikisan
karena adanya rekasi kimia. Pengikisan ini biasanya berlangsung di daerah
pantai dengan jenis batuan tertentu yang mudah larut seperti batukapur atau
dolomit.
·
Hasil
erosi laut :
Ø
gawir
pantai – merupakan tebing pantai yang curam;
Ø
undak
pantai – merupakan pantai yang berjenjang karena terjadi pergantian (alternasi)
antara pengangkatan dan pengikisan;
Ø
gua
– karena erosi (abrasi) terjadi hanya di bagian (batuan) tertentu dari suatu
tebing pantai.
Pengangkutan dan pengendapan
·
Pengangkutan
·
Pengangkutan
oleh gelombang, 2 cara:
Ø
dari
pantai ke arah yang dalam, sebagai akibat adanya backswash dan undertow.
Arus ini akan mengangkut bahan secara selektif;
Ø
searah
pantai, bila gelombang membuat suatu sudut dengan pantai. Arus demikian disebut
longshore current dan akan membentuk lensa -lensa dengan ukuran butir
yang serupa.
·
Pengendapan
·
Secara
genetik:
Ø
Terigen
(terrigenous sediments),
Ø
Kimia
(chemical sediments),
Ø
Organik
(organogenic sediments).
·
Berdasarkan
posisinya:
Ø
Endapan
litoral (litoral sediments), endapan pantai – epi neritic,
Ø
Endapan
paparan (shelf sediments) – neritic,
Ø
Endapan
tebing benua (continental slope) – bathyal,
Ø Endapan dalam (deep sea sediments) –
abyssal.
0 comments:
Post a Comment