/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Monday 21 March 2016

Geomorfologi Gaya Laut



Kegiatan Laut
·     Lautan/laut
Ø Menempati ± 70 % permukaan bumi (sekitar 361 juta km2);
Ø Volume ± 1.370.323.000 km3;
Ø Tempat kehidupan berbagai macam binatang dan tumbuh2an (laut).
·     Air laut ini selalu berinteraksi dengan daratan di sekitarnya.
·     Selalu terjadi proses
Ø pengikisan (destruksi),
Ø transportasi,
Ø sedimentasi.
Samudera
·     Meliputi sekitar 89 % dari volume seluruh laut
·     Pasifik
Ø Luas – 179.700.000 km2 (47%); volume – 707.560.000 km3; kedalaman rata2 – 4.282 m;
Ø Relief sangat bervariasi;
Ø Terdapat pulau2 (di pinggiran) yang memisahkan laut marginal dengan lautan terbuka;
Ø Pulau2 dan daratan di sebelahnya merupakan deretan gunungapi;
Ø Terdapat palung (trench) dengan kedalaman bervariasi antara 7,5–11 km.
·     Atlantik
Ø Luas – 93.400.000 km2 (26%);
Ø volume – 323.600.000 km3;
Ø kedalaman laut terbesar 9,2 km.
·     Hindia
Ø Luas – 76 jt. km2;
Ø Relief menyerupai Lautan Atlantik.
·     Arktik
Ø Luas – 14 jt. km2.
Jenis laut
·     Laut: marginal dan kontinental
·      Laut marginal
Ø Bersambungan langsung dengan daratan;
Ø Bersambungan dengan lautan (samudera), oleh karena itu mempunyai kesamaan salinitas, temperatur, dan kehidupan organisme lautan;
Ø Biasanya dibatasi oleh deretan pulau;
Ø Dipengaruhi oleh gelombang lautan;
Ø Contoh: Laut Jepang, Laut Bering, Laut Sulawesi, Teluk Meksiko, dsb.
·     Laut kontinental (mediterranean sea)
Ø Merupakan lekukan yang jauh menjorok ke daratan;
Ø Sangat dipengaruhi oleh daratan;
Ø Cekungan (basin) agak tertutup, dibatasi selat yang sempit;
Ø Contoh: Laut Tengah, Laut Merah, Laut Kaspia, Laut Hitam.
Morfologi dasar lautan
·     Daerah paparan (shelf region)
Ø Kedalaman rata-rata 200 m;
Ø Menempati sekitar 7,6 % lautan;
Ø Lebar bervariasi antara beberapa sampai ratusan km.
·     Tebing benua (continental slope)
Ø Kedalaman antara 200–2.500 m;
Ø Kemiringan antara 3,50–7,50;
Ø Menempati sekitar 15 %.
·     Dasar Samudera (ocean floor)
Ø Kedalaman antara 2.500–6.000 m;
Ø Menempati sekitar 76 %;
Ø Kemiringan antara 00 20’–00 40’;
Ø Di beberapa tempat sering terpotong oleh pegunungan (dasar laut).
·     Palung (deeps, trough)
Ø Kedalaman lebih dari 6.000 m;
Ø Sering terdapat di dekat kepulauan;
Ø Menempati sekitar 1,2 %.
Keadaan air laut
Susunan kimia

·     Air laut terdiri dari berbagai macam unsur kimia.

·     Kadar garam (normal) sekitar 35 gr/lt, atau 35 ppm
Ø NaCl              – 77,75 %
Ø MgCl2            – 10,87 %
Ø MgSO4          –   4,73 %
Ø CaSO4           –   3,60 %
Ø K2SO44         –   2,46 %
Ø MgBr2           –   0,21 %
Ø CaCO3 dls.   –   0,38 %

·     Kadar garam sangat tergantung pada iklim dan pemasukan air ke laut (sungai, hujan, dsb).
Pergerakan air laut
·    Pergerakan air laut disebabkan oleh:
·      Gelombang karena adanya angin;
·      Pasang/surut karena tarikan matahari dan bulan;
·      Arus lautan dan laut,
Ø Gerakan sirkular dari garis lintang ke katulistiwa dan sebaliknya,
Ø Gerakan yang disebabkan perbedaan salinitas dan densitas antar basin;
·     Air sungai yang masuk ke laut;
·     Gempa bumi dalam laut ® tsunami.
Gelombang karena angin
·      Angin di permukaan laut mengakibatkan pertikel air bergerak mengikuti orbit secara sirkular pada bidang vertikal searah aliran angin;
·      Tidak ada gerakan maju;
·      Pergerakan yang kelihatan hanya karena perubahan bentuk permukaan air;
·      Karena ketidakteraturan angin gelombang kedua akan timbul dan akan berinterferensi;
·      Gelombang terdiri dari puncak dan lembah.

Ø Gelombang terjadi bila permukaan air terganggu, di mana sebagian  permukaan air terangkat dan menjadi lebih tinggi dari permukaan rata-rata dan sebahagian lagi lebih rendah.
Gerakan air laut dan jenisnya
·     Makin mendekati pantai, panjang gelombang makin kecil, sebaliknya tiggi gelombang makin besar dan memecah di pantai.
Ø Kegiatan gelombang terletak pada daerah antara gelombang pecah (plunge point) dan pantai.

·     Gerakan gelombang bukan hanya di permukaan tetapi juga merambat ke arah dalam (vertikal).
Ø Di laut kontinental sampai kedalaman antara 50–100 m.
Ø Di lautan (samudera)  sampai kedalaman 150–200 m.
Ø Dalam badai laut yang besar sampai kedalaman 400 m.

·     Jenis gerakan air laut:
Ø swash : gelombang yang pecah di pantai;
Ø backswash : aliran air yang kembali dari pantai melalui lereng pantai;
Ø undertow: arus yang timbul sebagai akibat kembalinya air setelah gelombang pecah di pantai.
Pengikisan
·     Pengikisan disebabkan karena pergerakan air terutama oleh gelombang yang timbul karena angin dan pecah di pantai (swash)
·     Cara aksi gelombang (sebagai gaya erosi):
Ø hydraulic action, suatu pengikisan yang semata-mata disebabkan oleh kekuatan air. Kegiatan pengikisan ini berlangsung di bagian bawah suatu tebing dan akan menimbulkan retakan pada batuan. Air yang ada dalam pori-pori batuan akan ditekan oleh gelombang, sehingga tekanannya akan sama dan menghancurkan batuan (terutama yang rekah2);
Ø corrosive action, suatu pengikisan sebagai akibat adanya fragmen yang diangkut oleh gelombang;
Ø solvent action, suatu pengikisan karena adanya rekasi kimia. Pengikisan ini biasanya berlangsung di daerah pantai dengan jenis batuan tertentu yang mudah larut seperti batukapur atau dolomit.
·     Hasil erosi laut :
Ø gawir pantai – merupakan tebing pantai yang curam;
Ø undak pantai – merupakan pantai yang berjenjang karena terjadi pergantian (alternasi) antara pengangkatan dan pengikisan;
Ø gua – karena erosi (abrasi) terjadi hanya di bagian (batuan) tertentu dari suatu tebing pantai.
Pengangkutan dan pengendapan
·     Pengangkutan
·     Pengangkutan oleh gelombang, 2 cara:
Ø dari pantai ke arah yang dalam, sebagai akibat adanya backswash dan undertow. Arus ini akan mengangkut bahan secara selektif;
Ø searah pantai, bila gelombang membuat suatu sudut dengan pantai. Arus demikian disebut longshore current dan akan membentuk lensa -lensa dengan ukuran butir yang serupa.

·     Pengendapan
·     Secara genetik:
Ø Terigen (terrigenous sediments),
Ø Kimia (chemical sediments),
Ø Organik (organogenic sediments).
·     Berdasarkan posisinya:
Ø Endapan litoral (litoral sediments), endapan pantai – epi neritic,
Ø Endapan paparan (shelf sediments)neritic,
Ø Endapan tebing benua (continental slope)bathyal,
Ø Endapan dalam (deep sea sediments)abyssal.




0 comments:

Post a Comment