/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Thursday 10 March 2016

BATUAN MALIHAN



· Pokok Bahasan
§ Pengertian malihan
§ Jenis batuan malihan: malihan sentuh, malihan tekanan, dan malihan regional
§ Tekstur dan susunan mineral
§ Klasifikasi batuan malihan
§ Daur pembentukan batuan
· Perubahan Batuan
§ Proses pelapukan dan penghancuran batuan.
Ø Dekomposisi dan disintegrasi
§ Proses perubahan endapan lepas menjadi padat (pembatuan).
Ø Diagenesa
§ Proses perubahan batuan karena peningkatan suhu.
Ø Alterasi, malihan
§ Proses perubahan batuan karena peningkatan tekanan.
Ø Malihan
§ Proses perubahan batuan karena peningkatan suhu dan tekanan.
Ø Malihan
· Pemalihan (metamorphism)
§ Pemalihan (metamorphism): suatu proses perubahan batuan karena adanya bahang (heat) dan/atau tekanan (pressure).
§ Proses ini dapat terjadi pada batuan endapan, beku, maupun batuan malihan itu sendiri.
§ Proses malihan berlangsung pada suhu > 300o dan tekanan tinggi.
§ Perubahan batuan berlangsung karena proses deformasi mekanis dan pengkristalan kembali mineral.
§ Deformasi mekanis: penghancuran (crushing), pelumatan (grinding), dan deformasi plastis.
§ Pengkristalan (kembali): transformasi kristal menjadi lebih besar dan perubahan susunan kimia menjadi mineral baru.
· Batuan Malihan (metamorphic rock)
§ batuan yang berubah susunan kimia, mineral atau struktur/teksturnya sebagai akibat adanya kegiatan (peningkatan) tekanan dan/atau bahang (heat)

Ø      Meta – lain; morfi – bentuk
Ø      Batuan yang berbentuk lain (berubah, malih)
· Pembentukan Batuan Malihan
§ Batuan diterobos oleh magma sehingga terjadi perubahan susunan mineral (akibat bahang dari magma).
§ Perubahan terjadi pada kedalaman yang tidak besar dan dalam wilayah yang tidak luas.
§ Pemalihan makin melemah dari sumber bahangnya.
§ Batuan malihan yang terbentuk biasanya terbatas di sekitar sentuhnya.

Ø     batuan malihan sentuh
· Pembentukan Batuan Malihan
§ Batuan mendapat tekanan dan pergeseran (daerah sesar).
§ Batuan mengalami perubahan bangun atau struktur.
§ Terjadi di daerah yang nisbi sangat lokal.

Ø     batuan malihan dinamo atau mekanis
· Pembentukan Batuan Malihan
§ Sedimentasi terakumulasi terus-menerus.
§ Batuan yang makin terbenam atau terkubur (burried) (penimbunan batuan di atasnya terus menerus).
§ Proses terjadi di wilayah geosinklin (kedalaman besar dan suhu nisbi tinggi).
§ Batuan malihan yang terbentuk biasanya sangat luas.

Ø     batuan malihan regional
· Jenis Malihan
§ metamorfose termal atau sentuh karena kegiatan bahang (heat)
§ metamorfose dinamo karena kegiatan  tekanan (stress)
§ metamorfose regional karena pengaruh/ peningkatan tekanan dan suhu
·   Pemalihan Sentuh (contact metamorphism)
§ Pemalihan termal atau sentuh bertalian dengan penerobosan magma (batuan beku).
§ Bila ada kegiatan bahang sedangkan tekanan relatif kecil (tidak berpengaruh), maka akan terjadi perubahan susunan mineral dari batuan.
§ Wilayah pemalihan termal terdapat di sekitar sentuh antara batuan beku dan batuan yang diterobosnya.

Ø     T (suhu) >> dan P (tekanan) < akan terjadi malihan termal atau malihan sentuh.
·   Pemalihan Dinamo (dynamo metamorphism)
§ Bila batuan mengalami tekanan yang tinggi sementara temperatur relatif rendah maka akan terbentuk batuan malihan dinamo atau malihan mekanis.
§ Pemalihan ini berlangsung di daerah sesar atau batuan yang mengalami tekanan dari dua arah yang berlawanan.
§ Wilayah pemalihan ini terbatas.

Ø     P >> dan T <, akan terjadi pemalihan dinamo.
·   Pemalihan Regional (regional metamorphism)
§ Bila batuan mengalami tekanan dan sekaligus bahang tinggi, akan mengalami pemalihan regional.
§ Pemalihan berlangsung di suatu wilayah di mana terjadi proses pengendapan yang makin menebal dan terkubur di kedalaman yang besar.
§ Wilayah ini biasanya terdapat pada daerah struktur tektonika tertentu yaitu geosinklin, di mana terjadi penurunan kerak bumi yang terus menerus sehingga memungkinkan terjadinya penimbunan batuan yang sangat tebal.
§ Pada kedalaman yag sangat besar, tekanan dan bahang menjadi sangat besar sehingga dapat merubah baik tekstur maupun susunan mineral batuan asal.

Ø      P >>> dan T >>>, pemalihan regional.
· Klasifikasi Batuan Malihan
·      Travis (1958)
§  Struktur:
Ø tidak berarah (non directional)
Ø berarah (directional)
§  Susunan mineral:
Ø Mineral utama (chief minerals): kuarsa, felspar, kalsit, dolomit, talk, muskovit, serisit, klorit, hornblenda, serpemtin, biotit, piroksen, actinolit, epidot, olivin, magnetit, kuarsa, felspar, kalsit, dolomit, felspar
Ø Mineral ikutan yang khas (characterizing accessory minerals): muskovit, silimanit, kianit, yakut, flogopit, tremolit, wolastonit, albit, andalusit, diopsid dsb.


· Klasifikasi Batuan Malihan
Menard (1974)
§  Klasifikasi didasarkan pada:
Ø Tipe, yaitu terfoliasi dan tidak terfoliasi
Ø Ukuran butir, yaitu halus, menengah, dan kasar
Ø Komposisi mineral (yang umum)
§  Mineral utama (chief minerals):
Ø Kuarsa, felspar, kalsit, dolomit, talk, muskovit, serisit, klorit, hornblenda, serpentin, biotit, piroksen, yakut, epidot, olivin, magnetit.

· Jenis dan Tingkat Pemalihan
§ Asal batuan malihan dapat diperkirakan dari susunan mineral dan srukturnya berdasarkan beberapa ketentuan yang sederhana.
§ Agen utama pemalihan: bahang (heat) dan tekanan berarah (directed stress).
§ Dua aspek pemalihan utama yang membantu klasifikasi yaitu jenis dan tingkat pemalihan.
§ Jenis pemalihan ditentukan oleh tekanan berarah, sementara tingkat pemalihan ditentukan oleh bahang.
§ Pemalihan: struktur menunjukkan jenis pemalihan; susunan mineral menunjukkan tingkat pemalihan.
· Jenis dan Tingkat Pemalihan
·     Struktur tak berarah – pemalihan sentuh (termal)
§ Penghabluran kembali sedikit – tingkat rendah;
§ Formasi mineral pemalihan berair (hydrous metamorphic minerals) – tingkat menengah;
§ Formasi mineral pemalihan tak berair (anhydrous metamorphic minerals) – tingkat tinggi.


· Jenis dan Tingkat Pemalihan
·    Struktur berarah – pemalihan regional (dinamotermal)
§ Granulasi, tidak ada penghabluran – pemalihan regional atau mekanis tingkat sangat rendah;
§ Struktur menyabak atau filitik – tingkat rendah;
§ Kehadiran andalusit atau kordierit – nekapemalihan (polymetamorphism); umumnya pemalihan sentuh atau regional;
· Jenis dan Tingkat Pemalihan
·    Struktur berarah – pemalihan regional (dinamotermal)
§ Struktur menyekis atau menggenes – tingkat rendah sampai tinggi
Ø Mika dan amfibol hijau – tingkat rendah;
Ø Biotit dan amfibol hitam – tingkat menengah;
§ Mineral tanpa air (anhydrous minerals) – tingkat tinggi.
§ Struktur migmatit – pemalihan plutonik atau ultra; sangat regional.
· Penamaan Batuan Malihan
Nama batuan malihan: tekstur dan mineral.
§ Berarah didahului nama tekstur/struktur: genes, sekis, dan batusabak, kemudian nama mineral utamanya atau batuan asalnya.
Ø      Misalnya: sekis mika, batusabak hijau, sekis amfibol, genes kuarsit, genes granit, genes biotit, dsb.
§ Tidak berarah didahului dengan istilah yang menunjukkan adanya mineral utama atau tekstur.
Ø      Misalnya: marmer, marmer diopsid, kuarsit.
· Batuan Malihan
§ Genes (gneiss) berbutir kasar menggenes. Felspar >>>, ada kuarsa, amfibol, garnet, dan mika (umum). Berasal dari berbagai macam batuan.
§ Sekis (schist) – batuan menyekis, dapat dikuasai oleh satu jenis mineral seperti mika (sekis mika), khlorit (sekis khlorit atau sekis hijau).
· Batuan Malihan
§ Batusabak (slate) tekstur menyabak, butiran sangat halus. Bidang belah kusam. Umumnya berasal dari serpih. Sisa atau gambaran batuan asalnya sering masih dapat terlihat.
§ Filit (phyllite) – mirip batusabak tetapi butirannya lebih kasar. Bidang pembelahannya lebih mengkilap.
· Batuan Malihan
§ Marmer (marble) berbutir halus - kasar, granoblastik, mineral terutama kalsit, dolomit, atau keduanya. Terbentuk dari batugamping atau dolomit.
§ Kuarsit (quartzite) bertekstur granoblastik, sangat keras, terutama terdiri dari kuarsa yang saling bertaupan (interlocking). Memecahnya memotong butiran. Terbentuk dari batupasir kuarsa.
· Batuan Malihan
§ Batutanduk (hornfels) berbutir sangat halus, tidak terfoliasi, pembelahan menjadi pecahan yang menyudut. Susunan mineral beragam, biasanya terbentuk di sekitar batuan beku.
· Urutan Pemalihan Batuan
§ lempung ® batulempung ® serpih (shale) ® batusabak (slate)
§ batusabak ® sekis (schist) ® genes (gneiss) ® para gneiss
§ granit ® genes ® ortho gneiss
§ pasir kuarsa ® batupasir kuarsa ® kuarsit (quartzite)
§ batugamping ® marmer (marble)
· Daur Pembentukan Batuan
Proses geologi
§ Perubahan secara fisik:
Ø      Pembentukan pegunungan dan lembah.
Ø      Pola aliran sungai
Ø      Struktur sesar dan lipatan
Ø      Tekstur batuan
§ Perubahan secara kimia:
Ø      Pembentukan/perubahan mineral baru dari yang lama.
Ø      Perubahan susunan kimia.
· Daur Pembentukan Batuan
§ Di kerak bumi
Ø  Proses pengangkatan ke permukaan (uplift) – karena adanya gaya endogen, batuan akan terangkat ke permukaan (bagian atas kerak bumi).
Ø  Proses pelapukan, erosi, pengendapan, dan diagenesis
Ø  Proses perubahan batuan endapan menjadi malihan dan/atau beku (proses granitisasi)
Ø  Proses pengangkatan, dst.

· Daur Pembentukan Batuan
§ Di bawah kerak bumi
Ø      Batuan penyusun kerak bumi (dalam bentuk lempeng) karena gaya tektonik akan menunjam ke bawah lempeng yang lain.
Ø      Dalam mantel akan terbentuk magma.
Ø      Magma akan menerobos ke arah permukaan dan membeku sehingga terbentuk batuan beku.
· Daur Pembentukan Batuan
§ Batuan beku dapat berubah menjadi batuan endapan (proses pelapukan-weathering dan pengendapan-sedimentation) atau batuan malihan (proses pemalihan-metamorphism).
§ Batuan endapan dapat berubah menjadi batuan beku (proses peleburan-melting dan pembekuan) atau batuan malihan (proses pemalihan).
§ Batuan malihan dapat berubah menjadi batuan beku (proses peleburan dan pembekuan) atau batuan endapan (proses pelapukan dan pengendapan).
· Pemalihan dan Bahan Galian
§ Pemalihan regional: marmer, grafit, asbes.
§ Pemalihan sentuh: bijih besi, timbal-seng, tembaga, wolfram, emas.
§ Pemalihan dinamo: batusabak (slate).




0 comments:

Post a Comment