/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Thursday 17 March 2016

Geomorfologi Gaya Air




Pokok Bahasan
  Daur hidrologi
  Jenis kegiatan air
  Kegiatan air hujan, pelapukan dan pengendapan
  Kegiatan air sungai: pengikisan, pengangkutan, pengendapan.
  Perkembangan dan daur pembentukan sungai
  Kegiatan danau
  Kegiatan rawa, pembentukan batubara.
Kegiatan Air
  Air dalam ‘Bumi’ tersimpan dalam waduk (reservoir): lautan, salju, lapangan salju, air bawah tanah, danau, air (dalam) tanah, atmosfer, sungai, dan biosfer.

  Daur hidrologi:
Ø Suatu  model yang menggambarkan penyimpanan dan pergerakan air antara biosfer, atmosfer, litosfer, dan hidrosfer.
Kegiatan Air
  Daur (peredaran) hidrologi:
Ø Penguapan (evaporation, evapotranspiration) Þ Pengembunan (condensation) Þ Curahan (presipitation) hujan Þ Pengendapan (deposition) Þ Pelimpasan (runoff) Þ Peresapan (infiltration) Þ Sublimasi Þ Transpirasi Þ Pencairan Þ Aliran air tanah.

  Kegiatan air:
Ø Air permukaan
Ø Air bawah tanah
Jenis kegiatan air
  Air hujan: peresapan ke dalam tanah atau batuan
  Air sungai: aliran di permukaan
  Danau: air di danau
  Rawa: air di rawa
  Air laut: gelombang
  Air tanah (groundwater): peresapan dan aliran bawah permukaan

  Peran air:
Ø Pengikis (erosi)
Ø Pengangkut (transportasi)
Ø Pengendap (sedimentasi)
Kegiatan air hujan
  Air hujan:
Ø Penguapan
Ø Kondensasi
Ø Curahan

  Curahan:
Ø Limpasan di permukaan (runoff)
Ø Peresapan

  Bila curahan besar:
Ø limpasan >> peresapan Þ banjir
Pengikisan dan pengendapan
  Pengikisan air hujan:
Ø air hujan di permukaan dan ke dalam rekahan/pori2 batuan,
Ø pengikisan batugamping: H2O+CO2+CaCO3 Ca(HCO3)2 (larutan)
  Di permukaan:
Ø karr (karren) - alur berukuran mm sampai m, biasanya dibatasi oleh ‘punggungan’ berbentuk pisau,
Ø sinkhole - lubang (membulat) pada permukaan,
Ø dolina (doline) - sinkhole berukuran besar,
Ø uvala (lembah karst) - lembah yang terbentuk karena sejumlah sinkhole menyatu, ukurannya dari ratusan m sampai km.
  Di bawah permukaan:
Ø gua (cave), stalaktit, stalakmit.
Kegiatan air sungai
  Pembentukan sungai:
Ø anak sungai, beraliran kecil (stream),
Ø sungai (river).
  Cara air bergerak:
Ø Laminer (laminar flow)-air mengalir lurus pada permukaan yang rata/licin
Ø Turbulen (turbulent flow)-air mengalir (cepat) dengan arah tak beraturan, biasanya karena permukaan yang tidak rata.
  Kecepatan arus tergantung pada:
Ø jumlah air  yang mengalir,
Ø keadaan lembah,
Ø gradien/kemiringan lembah,
Ø lambat (500 m/jam) dan cepat (10 m/det).
Pengikisan
  Jenis pengikisan: mekanis dan kimia
  Pengikisan mekanis:
Ø pengikisan karena kuatnya aliran sungai (kecepatan arus) hydraulic action,
Ø pengikisan karena pergesekan fragmen batuan dengan batuan yang dilaluinya korasi (coration).
  Pengikisan kimia:
Ø dalam air yang mengalir terdapat unsur kimia,
Ø terjadi reaksi kimia dan air dapat melarutkan batuan yang dilaluinya.
Pengikisan
  Kecepatan pengikisan tergantung pada:
Ø tenaga air/kecepatan arus,
Ø daya tahan batuan.
  Erosi basis (dasar erosi):
Ø permukaan terendah yang dapat dicapai oleh gerusan sungai,
Ø dasar erosi: lapisan batuan keras, pertemuan dengan sungai besar, danau, laut.
Pengangkutan
  Penggelindingan (traction bedload):
Ø fragmen batuan bergerak dengan cara menggelinding dan saling dorong karena arus.
  Suspensi (suspension):
Ø bahan terangkut karena arus turbulen sehingga untuk sementara terdapat dalam arus:
Ø permanen (permanent suspension load),
Ø sementara (temporary suspension load).
  Pelarutan:
Ø bahan terangkut dengan cara melarut.
  Pengambangan (flotation):
Ø bahan terangkut secara mengambang karena ringannya.
Pengendapan
  Proses pengendapan tergantung pada:
Ø kecepatan aliran, dan
Ø ukuran fragmen.
  Cara pengendapan:
Ø mekanis, dan
Ø kimia.
  Tempat pengendapan:
Ø dasar sungai dengan aliran lambat,
Ø belokan sungai.
Perkembangan lembah sungai
  Melebar:
Ø pengikisan lateral terhadap dasar sungai, tebing sungai makin curam dan terjadi pelongsoran,
Ø pengikisan tebing sungai,
Ø pelapukan yang disusul mass wasting.
  Memanjang:
Ø proses erosi ke hulu (headward erosion), dan
Ø mundurnya lautan.
  Mendalam
Ø hydraulic action,
Ø korasi,
Ø pelapukan yang disusul pengangkutan bahan.
Daur perkembangan sungai
  Sungai remaja
  Sungai dewasa
  Sungai tua
Sungai remaja
   kegiatan utama pengikisan dasar,
   penampang memanjang tidak teratur, banyak jeram, mungkin ada danau,
   penampang lintang berbentuk V,
   dasar tertutup air,
   tebing terjal.

Sungai dewasa (mature)
   pengikisan lateral mulai nampak,
   penampang memanjang mulai kelihatan seimbang, dasar sungai teratur, tak ada jeram, lubuk,
   mulai ada kelokan,
   penampang lintang berbentuk V dengan dasar mulai rata,
   tebing terjal.
Sungai tua
   pengikisan secara lateral,
   penampang memanjang rata dengan lengkung yang sangat lemah,
   dasar sungai telah mendekati dasar erosi,
   ada kelokan2 pada dataran banjir yang lebar,
   penampang lintang berbentuk U melengkung lebar,
   dasar lembah jauh lebih lebar dari pada kelokannya sendiri.
Pembentukan meander
  Meander – sungai yang berkelok-kelok.
  Pembentukan meander:
Ø berlangsung di dataran rendah,
Ø erosi berlangsung secara lateral,
Ø aliran/arus yang lambat cenderung menggerus dinding/bagian yang lunak,
Ø tebing sungai yang tergerus membentuk dinding terjal,
Ø di seberangnya berlangsung pengendapan.
  Pembentukan danau tapal kuda (oxbow lake):
Ø pada kelokan sungai yang sangat tajam terjadi pemotongan daratan,
Ø berlangsung pembendungan sungai lama.
Kegiatan Danau
  Danau:
  suatu depresi di daratan yang terisi air dan tidak mempunyai kaitan langsung dengan laut.
  menempati sekitar 1,8 % dari luas daratan.
  ukuran danau sangat bervariasi mulai kurang dari 1 km2 sampai puluhan ribu km2.
  kedalamannya dari beberapa cm (0,8 m – Elton) sampai 1.742 m (Baikal).
  Lymnology:
  bagian dari hidrologi yang mengaji masalah pembentukan danau, kondisi fisika-kima dan organisme yang berada di dalamnya.
  Fungsi danau
  mirip dengan air sungai dan laut,
  perannya sebagai agen geologi tidak sebesar keduanya.
  Pembentukan Danau
  air hujan atau presipitasi dari atmosfer,
  bekas air laut (karena pemisahan).

Kajian Danau
  Sedimentasi yang kini berlangsung di danau dapat dijadikan kajian sedimentasi pada masa lampau.

  Bahan Kajian Danau:
  letak geografisnya,
  posisi hipsometriknya,
  bentuk alami dari lembahnya,
  keasinannya (salinity).

Ø  memberikan pengertian yang lebih mendalam mengenai proses yang terjadi di muka bumi.
Jenis Danau
  Berdasarkan pembentukan (terjadinya)
  danau tektonik,
  danau glaciers,
  danau vulkanik,
  danau erosi dan aggradation, danau banjir, danau oxbow,
  danau delta,
  danau lagun dan estuaria,
  danau amblasan (subsidence lake),
  danau avalanche,
  danau wind deflation.
Jenis Danau
  Berdasarkan kondisi hidrogeologi:
Ø danau tak beraliran (pengurangan air karena penguapan),
Ø danau beraliran (pengurangan air karena sungai).
  Berdasarkan kegaraman (salinity) dan susunan airnya
  Susunan kimia (dan derajat pemineralan) air danau:
Ø tergantung pada keseimbangan air (masuk dan keluar) dan iklim,
Ø sangat bervariasi.
  Komposisi kimia: HCO3 dan Ca; Cl dan Na; SO4 dan Na.
  Kadar pemineralannya antara 30 – 250 mg/l.
  Salinitas dan susunan kimia dalam danau sangat berperan dalam proses  sedimentasi.
Proses Kegiatan Danau
  Abrasi,
  Transportasi,
  Sedimentasi.

  Proses tersebut terjadi karena adanya gerakan masa air yang mengakibatkan terjadinya:
Ø gelombang,
Ø arus,
Ø pasang (naik dan surut).
  Gerakan masa air danau disebabkan oleh tiupan angin.
Proses Kegiatan Danau
  Abrasi
  berlangsung terhadap tepian danau,
  mengakibatkan terjadinya pemunduran tepi danau (dari beberapa – puluhan m).
  hasil abrasi ditransporkan ke arah kedalaman danau.

  Sedimentasi berperan sangat besar, tergantung pada faktor:
  iklim,
  topografi,
  struktur geologi,
  keadaan sekelilingnya,
  ukuran, bentuk, dan kedalaman danau,
  intensitas aliran sungai.

  Kegiatan di danau: sedimentasi.
Jenis Endapan Danau
  Terigen (terrigenous sediments)
terdiri dari detritus (pasir, kerikil, kerakal) dari sungai dan hasil abrasi;
sebaran fragmen kasar biasanya relatif sempit;
endapan lumpur (aleurites) terdapat pada tepi danau yang dangkal;
kedalaman lumpur dari beberapa sampai ratusan m.

  Kimia
merupakan hasil sedimentasi kimia dari berbagai macam garam;
tergantung pada kandungan unsur2 kimia dalam danau.

  Organogenik
endapan berupa hasil akumulasi organisme air pada dasar danau;
fauna mengandung CaCO3 Þ endapan kalsium karbonat (batukapur);
sejenis plankton yang mengandung silika Þ diatomea.
Kegiatan Rawa
  Rawa
  bagian daratan yang ditandai oleh harison (tanah atau batuan) bagian atas yang sangat basah (berair).

  Di daerah rawa biasanya terjadi akumulasi gambut yang sangat tebal.

  Gambut:
  sisa-sisa tumbuh-tumbuhan (yang telah mati) yang telah mengalami dekomposisi, berwarna coklat tua, kadang-kadang hitam.
Pembentukan rawa
  Rawa dapat terbentuk karena berbagai sebab:
Ø gangguan tumbuh-tumbuhan (vegetation encroachment) pada danau;
Ø berairnya (banjiran) tanah yang semula kering.
  Intensitas gangguan tumbuh-tumbuhan dan keadaan paya tergantung pada:
Ø permukaan (relief) dasar,
Ø tepi danau.
  Pada umumnya rawa mudah terbentuk:
  pada danau yang berdasar dan bertepi landai,
  sedimentasi di danau ini sangat intensif sehingga memudahkan pendangkalan,
  matinya organisme plankton danau.
Jenis (tipe) Rawa
  Paya Dataran Tinggi (upland moors)
  Terdapat di pematang (watershed) dan berpermukaan cembung.
  Permukaan air tanah (ground water table) biasanya dangkal.
  Masukan air dari permukaan (atmospheric water) bergaram rendah.
  Pembentukan oligotrophic vegetation (tidak perlu unsur nutrisi).
  Gambut berkalori tinggi dan berkadar abu rendah.

  Rawa Dataran Rendah (low-land swamps)
  Terbentuk di daerah depresi (permukaan rata atau sedikit cekung).
  Masukan air (hujan, air tanah, dan sungai) kaya akan nutrisi.
  Pembentukan autotrophic vegetation (perlu nutrisi khas).
  Gambut berkadar abu tinggi dan nilai kalor rendah.

  Paya Transisi (transition moors)
  Terbentuk mesotrophic vegetation.
Jenis Cekungan Batubara
  Paralic
  Cekungan batubara (coal basins) terbentuk di lingkungan pantai (coastal plains), merupakan kondisi pergantian pantai dan rawa;
  Formasi pembawa batubara berselingan dengan endapan laut (littoral).
  Limnic
  Cekungan batubara terbentuk di lingkungan daratan;
  Formasi pembawa batubara terdiri dari endapan air tawar (aluvial, proluvial, lacustrine, palustrine, dsb);
  Biasanya lapisan2nya tipis, dicirikan fasies yang bervariasi, dan batubaranya berbentuk lenticular.
  Kegiatan di rawa: pengendapan.
Pengendapan di Rawa
Kajian terhadap rawa mempunyai arti yang sangat penting:
Merupakan sumber pembentukan gambut;
Pembentukan rawa dalam jutaan tahun lalu bertalian dengan pembentukan batubara (proses metamorfisme dari gambut).
Pembentukan lapisan gambut (pada zaman tertentu): Karbon, Paleogen, Neogen.
Pembentukan batubara
batubara dapat terbentuk dari gambut bila tertindih (terkuburkan) di bawah lapisan endapan yang tebal;
dapat terjadi perselingan antara lapisan batubara (coal seams) dengan batuan lain (batupasir, batulempung, batukapur).
Di beberapa tempat batuan penimbun itu merupakan endapan laut.
membuktikan perubahan kondisi pembentukan endapan darat (rawa) dan laut.
Pada kondisi tertentu:
lapisan batubara dan batuan selingnya (interburden) mempunyai ketebalan dan kemenerusan (continuity) yang luas (sampai beberapa km);
jumlah lapisan batubara banyak.



0 comments:

Post a Comment