Batuan beku luar
Kelompok Batuan
Penyusun Kerak Bumi
Bumi:
Inti
Mantel
Litosfer/kerak bumi:
Batuan
beku (igneous rocks)
Batuan yang terbentuk karena pembekuan
magma
Terdiri dari sejumlah mineral dalam bentuk
kristal maupun amorf
Batuan
endapan (sedimentary rocks)
Batuan yang terbentuk karena pengendapan
hasil pelapukan batuan yang ada sebelumnya yang transporkan
Terdiri dari fragmen batuan dan mineral
Batuan
malihan (metamorphic rocks)
Batuan yang terbentuk karena perubahan
(peninggian/peningkatan) tekanan dan temperatur
Terdiri dari mineral yang terbentuk karena
proses malihan
Pokok Bahasan
Pengertian batuan beku
Pengertian magma
Diferensiasi dan asimilasi
Kristalisasi Seri Bowen
Klasifikasi (pengelompokan) batuan beku
Mineral penyusun batuan beku
Tekstur batuan beku
Bangun (struktur) tubuh batuan beku
Batuan beku dan bahan tambang
Pembentukan Batuan,
Neptunis vs Plutonis
Neptunism:
Teori yang dianjurkan oleh A.G. Werner, bahwa
batuan penyusun kerak bumi terdiri dari bahan yang diendapkan secara bertahap
(berangsur) dan/atau pengkristalan dari air.
Pembentukan batuan yang berlangsung di
laut.
Ø Neptunis
Batuan endapan (sedimentary rock)
Pembentukan Batuan
Plutonism:
Istilah umum untuk suatu fenomena yang
bertalian dengan pembentukan batuan pluton
Konsep mengenai pembentukan (batuan) bumi
yang berasal dari pengerasan masa cair pijar (molten mass)
Ø Plutonis
Batuan pluton (plutonic rocks):
batuan yang terbentuk karena pengerasan
(pembekuan) masa cair pijar (magma).
terbentuk jauh di bawah permukaan bumi.
Batuan beku (igneous rock).
Batuan Beku (Igneous
Rock)
Batuan beku:
batuan yang terbentuk karena pembekuan magma
terdiri dari sejumlah mineral tertentu
(mineral pembentuk batuan)
mineral pembentuk batuan: mineral yang
menyusun batuan, yang jumlahnya akan menentukan nama batuan
Batuan beku:
batuan terobosan dalam (intrusive rocks) dan luar (extrusive rocks)
Magma
bahan batuan (rock materials) yang
secara alamiah mudah bergerak (mobile), yang terbentuk dalam Bumi yang
mampu menerobos (intrusi dan ekstrusi) batuan sekitarnya. Dari magma tersebut
batuan beku dianggap berasal sebagai akibat dari pembekuan (solidification)
dan proses terkait. Ia dapat mengandung (atau tidak) fragmen kristal dan batuan
dan/atau fase gas (Bates dan Jackson, 1980).
Magma
suatu masa cair pijar
temperatur > 600o C
komponen/unsur kimia yang sangat kompleks:
Si, Al, K, Na, Ca, Fe, Mg, dls.
bahan/zat terbang (volatile) dan gas
Ø Masa cair pijar ini
biasanya terdapat jauh di perut bumi (dalam dapur magma)
Pembekuan Magma
Penerobosan magma ke
permukaan bumi
Penurunan suhu
Pembentukan
mineral-mineral pembentuk batuan dan bijih
Pengaliran/penerobosan
larutan hidrotermal
Pembentukan
mineral-mineral ubahan
Pembentukan endapan
bahan galian bahan tamang
Pembentukan Magma
Aliran Magmatis: magma memang sudah ada di dalam
bumi
Aliran Transformis: magma berasal dari
peleburan batuan (yang ada sebelumnya)
Tempat pembentukan magma:
Zona penunjaman (subduction zone)
Pusat pemekaran dasar samudera (mid-ocean spreading center)
Susunan magma
Magma asam:
SiO2 > 55%,
kekentalan (viskositas) tinggi,
zona tunjaman.
Magma basa:
SiO2 < 55%,
kekentalan rendah,
zona pemekaran dasar
samudera.
Diferensiasi dan
Asimilasi
Diferensiasi (magma):
proses berkembangnya (terjadinya) beberapa
tipe batuan beku dari sejenis magma yang sama.
dalam pembekuan ini proses kristalisasi
(penghabluran) berlangsung secara berurutan, sesuai dengan sifat fisika kimia
magma itu sendiri, mineral yang mempunyai berat jenis besar (mineral yang
mengandung Fe-Mg) menghablur lebih dulu.
urutan kristalisasi berdasarkan seri Bowen (Bowen’s
Series)
Diferensiasi dan Asimilasi
Asimilasi (magma):
proses pembekuan (penerobosan) magma yang
disertai percampuran/pertukaran unsur dari magma dengan batuan sekitar (samping)
yang diterobosnya.
proses ini berlangsung ketika magma
menerobos batuan samping.
pembentukan mineral2
skarn (garnet dan piroksen)
Pengelompokan Batuan
Beku
Dasar pengelompokan:
Warna batuan:
Menunjukkan jenis dan jumlah kelompok
mineral yang mempunyai warna terang atau gelap.
Ø kelompok batuan asam-menengah-basa.
Susunan (komposisi) mineral:
Jenis dan jumlah mineral pembentuk batuan
tertentu.
Ø menentukan nama batuan.
Tekstur batuan:
Kenampakan fisik batuan (butiran atau
kristal).
Ø menggambarkan tempat pembekuan atau
pembentukan batuan beku.
Warna Batuan
Warna batuan ditentukan oleh susunan atau
jenis mineral dan jumlahnya dalam batuan.
Kelompok mineral:
Felsik (felsic, dari feldspar
dan silica): kuarsa, felspar, felspatoid, muskovit, korundum. Mineral
felsik juga disebut mineral terang (light minerals) atau lekokratik (leucocratic).
Mafik (mafic, dari magnesium
dan ferrum): semua jenis mineral pembentuk batuan yang tidak termasuk ke
dalam mineral felsik (olivin, piroksen, dsb). Mineral mafik juga disebut mineral gelap (dark)
atau melanokratik (melanocratic).
Kandungan mineral tersebut akan menentukan
indeks warna (color index) batuan.
Kelompok Batuan Beku
Indeks warna batuan: angka yang menunjukkan
volume persen mineral mafik (gelap) dalam batuan.
Terang (light color – leucocratic),
indeks warna 0-30.
Menengah (intermediate color –
mesocratic), indeks warna 30-60.
Gelap (dark color – melanocratic),
indeks warna 60-100.
Kelompok batuan beku:
batuan beku asam (acid igneous rock)
– granit, riolit.
batuan beku menengah (intermediate
igneous rock) – diorit, andesit.
batuan beku basa (basic igneous rock)
– gabro, basalt.
batuan ultra basa (ultra basic igneous
rocks) – peridotit, dunit, piroksenit.
Susunan Mineral
Mineral Pembentuk Batuan (Rock forming
minerals): mineral yang keperiadaan dan jumlahnya dapat menentukan nama
batuan.
Mineral utama (essential minerals):
mineral yang keterdapatannya dalam jumlah tertentu memberikan nama dasar (root name) batuan (kuarsa, felspar, plagioklas, piroksen, olivin); Þ granit, diorit,
gabro, dsb.
Mineral ikutan khas (characterizing
accessory minerals): mineral yang keperiadaannya dapat memberikan nama lain atau
nama turunan batuan (biotit, muskovit, hornblende, piroksen); Þ granit biotit, diorit
kuarsa, andesit hornblende dsb.
Mineral ikutan minor (minor accessory
minerals): mineral yang tidak mempengaruhi nama batuan.
Kelompok Berdasarkan
Susunan Mineral
Batuan beku asam:
Felspar > plagioklas, kuarsa cukup
banyak: granit – riolit;
Felspar ~ plagioklas, ada kuarsa: granodiorit –
dasit
Batuan beku menengah:
Plagioklas > felspar-K, kuarsa sedikit:
diorit – andesit
Batuan beku basa:
Plagioklas-Ca dominan, banyak mengandung
olivin
dan piroksen: gabro –
basalt
Batuan beku ultra
basa:
Sebagian besar piroksen dan olivin: batuan
ultra basa (peridotit, dunit, harzburgit)
Pengelompokan
Berdasarkan Tekstur
Tekstur:
kenampakan fisik atau karakter umum batuan,
termasuk aspek geometri dan hubungan antarbutiran/kristal
Tekstur menggambarkan:
ukuran butir
bentuk butiran/kristal
hubungan antarbutiran/kristal
Tekstur menunjukkan tempat pembekuan magma:
di dalam (jauh) bumi (faneritik)
di/dekat permukaan bumi (afanitik)
di antaranya (porfiritik)
Tekstur Batuan Beku
Faneritik (phaneritic): terdiri dari butiran
yang secara individu tampak dengan mata telanjang
Porfiritik (porphyritic): terdiri dari
butiran berbagai macam ukuran relatif besar pada masa dasar yang lebih halus
dan seragam
Afanitik (aphanitic): terdiri dari butiran
yang secara individu tidak tampak dengan mata telanjang
Kelompok Batuan
Berdasarkan Tekstur
Tekstur batuan beku
menunjukkan tempat pembekuan magma
Batuan beku dalam atau batuan terobosan (intrusive
rock): biasanya bertekstur faneritik, holokristalin, granular atau
ekigranular
Misalnya: granit, granodiorit, diorit,
gabro
Batuan gang (antara): biasanya bertekstur
porfir
Misalnya: andesit porfir, diorit porfir
Batuan beku luar atau batuan leleran (extrusive/effusive
rock): biasanya bertekstur afanitik atau gelas
Misalnya: riolit, dasit, andesit, basalt
Penamaan Batuan Beku
Nama batuan: membedakan batuan satu dengan
lainnya.
Pembedaan batuan satu dengan lainnya dapat
didasarkan pada warna, susunan mineral, dan tekstur.
Warna batuan menunjukkan adanya perbedaan
susunan mineral.
Mineral penyusun batuan beku: felsic
(terang) dan mafic (gelap).
Ø Berdasarkan susunan mineral terang
(felsic) dan mineral gelap (femic): batuan asam, menengah, dan
basa/ultra basa.
Susunan mineral pembentuk batuan: utama –
felspar, plagioklas, kuarsa, olivin, piroksen dan ikutan – biotit, muskovit,
hornblende.
Ø Berdasarkan susunan mineral pembentuk
batuan: granit-riolit, granodiorit-dasit, diorit-andesit, gabro-basalt,
ultrabasa.
Tekstur menunjukkan kecepatan dan tempat
pembekuan magma: faneritik, porfiritik, dan afanitik.
Ø Berdasarkan tekstur: batuan terobosan
(intrusive rocks) dan batuan leleran (extrusive/effusive rocks).
Bangun (struktur) Batuan
Beku
Diskordan:
suatu bentuk tubuh batuan beku yang
memotong struktur umum (terutama lapisan)
Misalnya:
batolit - biasanya mempunyai luas > 60
Km2
stock - biasanya berukuran < 60 Km2
retas (dike) - berbentuk pipih,
lebar antara beberapa cm sampai beberapa meter dan memanjang
jenjang vulkanik (volcanic neck) -
berbentuk tabung
Konkordan:
suatu bentuk tubuh batuan beku yang sejajar
struktur
Misalnya:
sill - tubuh batuan beku yang terdapat membeku
di antara lapisan
lakolit - tubuh batuan beku yang berbentuk
kubah di antara dua lapisan batuan
lopolit - tubuh batuan yang
berbentuk cekung di antara dua lapisan
Jenis Batuan Beku
Granit (Granite): batuan beku berwarna terang, sebagian
besar tersusun oleh K-felspar , kuarsa, dan sedikit
plagioklas, berbutir kasar.
Riolit (Rhyolite): batuan beku berwarna terang berbutir
halus.
Granodiorit (Granodiorite): batuan berwarna terang mirip granit,
mineral utamanya terdiri dari K-felspar dan plagioklas, berbutir kasar.
Dasit (Dacite): batuan beku berwarna terang berbutir
halus.
Diorit (Diorite): batuan berwarna agak gelap, sebagian
besar tersusun oleh plagioklas, bebutir kasar.
Andesit (Andesite): batuan beku berwarna abu-abu sampai
gelap, berbutir halus.
Gabro (Gabbro): batuan beku berwarna gelap, sebagian
besar tersusun oleh piroksen dan/atau olivin, berbutir kasar.
Basalt (Basalt): batuan beku berwarna gelap, berbutir
halus.
Klasifikasi Batuan
Beku
Klasifikasi Batuan
Beku
Rosenbusch
Tempat pembekuan: batuan terobosan, gang,
leleran
Struktur: granit (holokristalin), porfir,
amorf
Susunan mineral utama:
Jenis felspar: ortoklas, plagioklas
asam/basa, tanpa plagioklas
Keberadaan kuarsa (ada/tidak ada)
Kadar SiO2
Klasifikasi Batuan
Beku
Pidwirny
Tekstur, ukuran butir:
berbutir halus (fine
grained)
berbutir kasar (coarse grained)
Susunan Mineral:
prosentase mineral2
kuarsa, felspar, plagioklas, amfibol, piroksen, olivin, biotit
Klasifikasi Batuan
Beku
Russel B. Travis
Mineral utama:
perbandingan antara felspar-K dengan
seluruh felspar
jenis plagioklas (Na atau Ca)
prosentase kuarsa (kurang/lebih dari 10%)
Mineral ikutan:
jenis mineral ikutan
Tekstur:
faneritik
porfiritik
afanitik
Jenis Khusus Batuan
Beku
Pegmatit (pegmatite): batuan beku yang
biasanya kaya akan kuarsa dan ortoklas, mengandung turmalin dan biotit,
berbentuk urat atau kantong (pocket) di dalam atau dekat dengan batuan
pluton. Mineral kuarsa dan ortoklas biasanya membentuk butiran atau kristal
yang berukuran besar atau kasar. Batuan ini bersusunan asam.
Aplit (aplite): batuan beku yang biasanya
kaya akan kuarsa dan ortoklas, mengandung turmalin dan biotit, berbentuk urat
atau retas (dike) di dalam atau dekat dengan batuan pluton. Berbeda
dengan pegmatit, aplit biasanya berbutir halus dan teksturnya memperlihatkan
butiran berukuran gula pasir (sugary). Batuan ini bersusunan asam.
Lamprofir (lamprophyre): batuan beku
berbentuk retas (dike) dan berwarna gelap, ditandai oleh mineral-mineral
Fe-Mg, baik yang berbentuk fenokris, euhedral maupun sebagai masa
dasarnya. Lamprofir bersusunan basa.
Batuan Beku dan
Endapan Bahan Galian
Proses pembekuan
magma:
pembekuan, larutan
hidrotermal, metasomatik sentuh.
Proses ubahan batuan
samping:
gresenissi,
khloritisasi, kaolinisasi, epidotisasi, dsb.
indikator pemineralan.
Bahan galian logam:
emas-perak, tembaga,
seng, timbal, timah, besi, dsb.
Bahan galian
industri/batuan:
granit, andesit, pasir
(gunungapi), dsb.
belerang, batuapung,
felspar, dsb.
0 comments:
Post a Comment