/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Monday 7 March 2016

BATUAN BEKU

  Batuan beku luar
Kelompok Batuan Penyusun Kerak Bumi
Bumi:
Inti
Mantel
Litosfer/kerak bumi:
   Batuan beku (igneous rocks)
   Batuan yang terbentuk karena pembekuan magma
   Terdiri dari sejumlah mineral dalam bentuk kristal maupun amorf
   Batuan endapan (sedimentary rocks)
   Batuan yang terbentuk karena pengendapan hasil pelapukan batuan yang ada sebelumnya yang transporkan
   Terdiri dari fragmen batuan dan mineral
   Batuan malihan (metamorphic rocks)
   Batuan yang terbentuk karena perubahan (peninggian/peningkatan) tekanan dan temperatur
   Terdiri dari mineral yang terbentuk karena proses malihan
Pokok Bahasan
  Pengertian batuan beku
  Pengertian magma
  Diferensiasi dan asimilasi
  Kristalisasi Seri Bowen
  Klasifikasi (pengelompokan) batuan beku
  Mineral penyusun batuan beku
  Tekstur batuan beku
  Bangun (struktur) tubuh batuan beku
  Batuan beku dan bahan tambang
Pembentukan Batuan, Neptunis vs Plutonis
  Neptunism:
  Teori yang dianjurkan oleh A.G. Werner, bahwa batuan penyusun kerak bumi terdiri dari bahan yang diendapkan secara bertahap (berangsur) dan/atau pengkristalan dari air.
  Pembentukan batuan yang berlangsung di laut.

Ø Neptunis

  Batuan endapan  (sedimentary rock)
Pembentukan Batuan
  Plutonism:
  Istilah umum untuk suatu fenomena yang bertalian dengan pembentukan batuan pluton
  Konsep mengenai pembentukan (batuan) bumi yang berasal dari pengerasan masa cair pijar (molten mass)
Ø  Plutonis

  Batuan pluton (plutonic rocks):
  batuan yang terbentuk karena pengerasan (pembekuan) masa cair pijar (magma).
  terbentuk jauh di bawah permukaan bumi.

  Batuan beku (igneous rock).
Batuan Beku (Igneous Rock)
  Batuan beku:
  batuan yang terbentuk karena pembekuan magma
  terdiri dari sejumlah mineral tertentu (mineral pembentuk batuan)
  mineral pembentuk batuan: mineral yang menyusun batuan, yang jumlahnya akan menentukan nama batuan
  Batuan beku:
  batuan terobosan dalam (intrusive rocks) dan luar (extrusive rocks)
Magma
  bahan batuan (rock materials) yang secara alamiah mudah bergerak (mobile), yang terbentuk dalam Bumi yang mampu menerobos (intrusi dan ekstrusi) batuan sekitarnya. Dari magma tersebut batuan beku dianggap berasal sebagai akibat dari pembekuan (solidification) dan proses terkait. Ia dapat mengandung (atau tidak) fragmen kristal dan batuan dan/atau fase gas (Bates dan Jackson, 1980).
Magma
   suatu masa cair pijar
   temperatur > 600o C
   komponen/unsur kimia yang sangat kompleks: Si, Al, K, Na, Ca, Fe, Mg, dls.
   bahan/zat terbang (volatile) dan gas

Ø Masa cair pijar ini biasanya terdapat jauh di perut bumi (dalam dapur magma)

Pembekuan Magma
  Penerobosan magma ke permukaan bumi
  Penurunan suhu
  Pembentukan mineral-mineral pembentuk batuan dan bijih
  Pengaliran/penerobosan larutan hidrotermal
  Pembentukan mineral-mineral ubahan
  Pembentukan endapan bahan galian bahan tamang
Pembentukan Magma
  Aliran Magmatis: magma memang sudah ada di dalam bumi
  Aliran Transformis: magma berasal dari peleburan batuan (yang ada sebelumnya)

Tempat pembentukan magma:
  Zona penunjaman (subduction zone)
  Pusat pemekaran dasar samudera (mid-ocean spreading center)
Susunan magma
  Magma asam:
  SiO2 > 55%,
  kekentalan (viskositas) tinggi,
  zona tunjaman.
  Magma basa:
  SiO2 < 55%,
  kekentalan rendah,
  zona pemekaran dasar samudera.
Diferensiasi dan Asimilasi
  Diferensiasi (magma):
  proses berkembangnya (terjadinya) beberapa tipe batuan beku dari sejenis magma yang sama.
  dalam pembekuan ini proses kristalisasi (penghabluran) berlangsung secara berurutan, sesuai dengan sifat fisika kimia magma itu sendiri, mineral yang mempunyai berat jenis besar (mineral yang mengandung Fe-Mg) menghablur lebih dulu.
  urutan kristalisasi berdasarkan seri Bowen (Bowen’s Series)
Diferensiasi dan Asimilasi
  Asimilasi (magma):
  proses pembekuan (penerobosan) magma yang disertai percampuran/pertukaran unsur dari magma dengan batuan sekitar (samping) yang diterobosnya.
  proses ini berlangsung ketika magma menerobos batuan samping.
  pembentukan mineral2 skarn (garnet dan piroksen)
Pengelompokan Batuan Beku
Dasar pengelompokan:
  Warna batuan:
  Menunjukkan jenis dan jumlah kelompok mineral yang mempunyai warna terang atau gelap.
Ø  kelompok batuan asam-menengah-basa.
  Susunan (komposisi) mineral:
  Jenis dan jumlah mineral pembentuk batuan tertentu.
Ø  menentukan nama batuan.
  Tekstur batuan:
  Kenampakan fisik batuan (butiran atau kristal).
Ø  menggambarkan tempat pembekuan atau pembentukan batuan beku.
Warna Batuan
Warna batuan ditentukan oleh susunan atau jenis mineral dan jumlahnya dalam batuan.
Kelompok mineral:
  Felsik (felsic, dari feldspar dan silica): kuarsa, felspar, felspatoid, muskovit, korundum. Mineral felsik juga disebut mineral terang (light minerals) atau lekokratik (leucocratic).
  Mafik (mafic, dari magnesium dan ferrum): semua jenis mineral pembentuk batuan yang tidak termasuk ke dalam mineral felsik (olivin, piroksen, dsb). Mineral mafik juga disebut mineral gelap (dark) atau melanokratik (melanocratic).
Kandungan mineral tersebut akan menentukan indeks warna (color index) batuan.
Kelompok Batuan Beku
  Indeks warna batuan: angka yang menunjukkan volume persen mineral mafik (gelap) dalam batuan.
  Terang (light color – leucocratic), indeks warna 0-30.
  Menengah (intermediate color – mesocratic), indeks warna 30-60.
  Gelap (dark color – melanocratic), indeks warna 60-100.
  Kelompok batuan beku:
  batuan beku asam (acid igneous rock) – granit, riolit.
  batuan beku menengah (intermediate igneous rock) – diorit, andesit.
  batuan beku basa (basic igneous rock) – gabro, basalt.
  batuan ultra basa (ultra basic igneous rocks) – peridotit, dunit, piroksenit.
Susunan Mineral
Mineral Pembentuk Batuan (Rock forming minerals): mineral yang keperiadaan dan jumlahnya dapat menentukan nama batuan.
  Mineral utama (essential minerals): mineral yang keterdapatannya dalam jumlah tertentu memberikan nama dasar (root name) batuan (kuarsa, felspar, plagioklas, piroksen, olivin); Þ granit, diorit, gabro, dsb.
  Mineral ikutan khas (characterizing accessory minerals): mineral yang keperiadaannya dapat memberikan nama lain atau nama turunan batuan (biotit, muskovit, hornblende, piroksen); Þ granit biotit, diorit kuarsa, andesit hornblende dsb.
  Mineral ikutan minor (minor accessory minerals): mineral yang tidak mempengaruhi nama batuan.
Kelompok Berdasarkan Susunan Mineral
  Batuan beku asam:
  Felspar > plagioklas, kuarsa cukup banyak: granit – riolit;
  Felspar ~ plagioklas, ada kuarsa: granodiorit – dasit
  Batuan beku menengah:
  Plagioklas > felspar-K, kuarsa sedikit: diorit – andesit
  Batuan beku basa:
  Plagioklas-Ca dominan, banyak mengandung olivin dan piroksen: gabro – basalt
  Batuan beku ultra basa:
  Sebagian besar piroksen dan olivin: batuan ultra basa (peridotit, dunit, harzburgit)
Pengelompokan Berdasarkan Tekstur
  Tekstur:
  kenampakan fisik atau karakter umum batuan, termasuk aspek geometri dan hubungan antarbutiran/kristal
  Tekstur menggambarkan:
  ukuran butir
  bentuk butiran/kristal
  hubungan antarbutiran/kristal
  Tekstur menunjukkan tempat pembekuan magma:
  di dalam (jauh) bumi (faneritik)
  di/dekat permukaan bumi (afanitik)
  di antaranya (porfiritik)
Tekstur Batuan Beku
  Faneritik (phaneritic): terdiri dari butiran yang secara individu tampak dengan mata telanjang
  Porfiritik (porphyritic): terdiri dari butiran berbagai macam ukuran relatif besar pada masa dasar yang lebih halus dan seragam
  Afanitik (aphanitic): terdiri dari butiran yang secara individu tidak tampak dengan mata telanjang
Kelompok Batuan Berdasarkan Tekstur
  Tekstur batuan beku menunjukkan tempat pembekuan magma
  Batuan beku dalam atau batuan terobosan (intrusive rock): biasanya bertekstur faneritik, holokristalin, granular atau ekigranular
  Misalnya: granit, granodiorit, diorit, gabro

  Batuan gang (antara): biasanya bertekstur porfir
  Misalnya: andesit porfir, diorit porfir

  Batuan beku luar atau batuan leleran (extrusive/effusive rock): biasanya bertekstur afanitik atau gelas
  Misalnya: riolit, dasit, andesit, basalt
Penamaan Batuan Beku
  Nama batuan: membedakan batuan satu dengan lainnya.
  Pembedaan batuan satu dengan lainnya dapat didasarkan pada warna, susunan mineral, dan tekstur.
  Warna batuan menunjukkan adanya perbedaan susunan mineral.
  Mineral penyusun batuan beku: felsic (terang) dan mafic (gelap).
Ø  Berdasarkan susunan mineral terang (felsic) dan mineral gelap (femic): batuan asam, menengah, dan basa/ultra basa.
  Susunan mineral pembentuk batuan: utama – felspar, plagioklas, kuarsa, olivin, piroksen dan ikutan – biotit, muskovit, hornblende.
Ø  Berdasarkan susunan mineral pembentuk batuan: granit-riolit, granodiorit-dasit, diorit-andesit, gabro-basalt, ultrabasa.
  Tekstur menunjukkan kecepatan dan tempat pembekuan magma: faneritik, porfiritik, dan afanitik.
Ø  Berdasarkan tekstur: batuan terobosan (intrusive rocks) dan batuan leleran (extrusive/effusive rocks).
Bangun (struktur) Batuan Beku
  Diskordan:
  suatu bentuk tubuh batuan beku yang memotong struktur umum (terutama lapisan)
  Misalnya:
    batolit - biasanya mempunyai luas > 60 Km2
    stock - biasanya berukuran < 60 Km2
  retas (dike) - berbentuk pipih, lebar antara beberapa cm sampai beberapa meter dan memanjang
  jenjang vulkanik (volcanic neck) - berbentuk tabung
  Konkordan:
  suatu bentuk tubuh batuan beku yang sejajar struktur
  Misalnya:
  sill - tubuh batuan beku yang terdapat membeku di antara lapisan
  lakolit - tubuh batuan beku yang berbentuk kubah di antara dua lapisan batuan
  lopolit - tubuh batuan yang berbentuk cekung di antara dua lapisan
Jenis Batuan Beku
  Granit (Granite): batuan beku berwarna terang, sebagian besar tersusun oleh K-felspar , kuarsa, dan sedikit plagioklas, berbutir kasar.
  Riolit (Rhyolite): batuan beku berwarna terang berbutir halus.
  Granodiorit (Granodiorite): batuan berwarna terang mirip granit, mineral utamanya terdiri dari K-felspar dan plagioklas, berbutir kasar.
  Dasit (Dacite): batuan beku berwarna terang berbutir halus.
  Diorit (Diorite): batuan berwarna agak gelap, sebagian besar tersusun oleh plagioklas, bebutir kasar.
  Andesit (Andesite): batuan beku berwarna abu-abu sampai gelap, berbutir halus.
  Gabro (Gabbro): batuan beku berwarna gelap, sebagian besar tersusun oleh piroksen dan/atau olivin, berbutir kasar.
  Basalt (Basalt): batuan beku berwarna gelap, berbutir halus.
Klasifikasi Batuan Beku
Klasifikasi Batuan Beku
Rosenbusch

  Tempat pembekuan: batuan terobosan, gang, leleran
  Struktur: granit (holokristalin), porfir, amorf
  Susunan mineral utama:
  Jenis felspar: ortoklas, plagioklas asam/basa, tanpa plagioklas
  Keberadaan kuarsa (ada/tidak ada)
  Kadar SiO2
Klasifikasi Batuan Beku
Pidwirny

  Tekstur, ukuran butir:
  berbutir halus (fine grained)
  berbutir kasar  (coarse grained)
  Susunan Mineral:
  prosentase mineral2 kuarsa, felspar, plagioklas, amfibol, piroksen, olivin, biotit
Klasifikasi Batuan Beku
Russel B. Travis
  Mineral utama:
  perbandingan antara felspar-K dengan seluruh felspar
  jenis plagioklas (Na atau Ca)
  prosentase kuarsa (kurang/lebih dari 10%)
  Mineral ikutan:
  jenis mineral ikutan
  Tekstur:
  faneritik
  porfiritik
  afanitik
Jenis Khusus Batuan Beku
  Pegmatit (pegmatite): batuan beku yang biasanya kaya akan kuarsa dan ortoklas, mengandung turmalin dan biotit, berbentuk urat atau kantong (pocket) di dalam atau dekat dengan batuan pluton. Mineral kuarsa dan ortoklas biasanya membentuk butiran atau kristal yang berukuran besar atau kasar. Batuan ini bersusunan asam.
  Aplit (aplite): batuan beku yang biasanya kaya akan kuarsa dan ortoklas, mengandung turmalin dan biotit, berbentuk urat atau retas (dike) di dalam atau dekat dengan batuan pluton. Berbeda dengan pegmatit, aplit biasanya berbutir halus dan teksturnya memperlihatkan butiran berukuran gula pasir (sugary). Batuan ini bersusunan asam.
  Lamprofir (lamprophyre): batuan beku berbentuk retas (dike) dan berwarna gelap, ditandai oleh mineral-mineral Fe-Mg, baik yang berbentuk fenokris, euhedral maupun sebagai masa dasarnya. Lamprofir bersusunan basa.
Batuan Beku dan Endapan Bahan Galian
  Proses pembekuan magma:
  pembekuan, larutan hidrotermal, metasomatik sentuh.
  Proses ubahan batuan samping:
  gresenissi, khloritisasi, kaolinisasi, epidotisasi, dsb.
  indikator pemineralan.
  Bahan galian logam:
  emas-perak, tembaga, seng, timbal, timah, besi, dsb.
  Bahan galian industri/batuan:
  granit, andesit, pasir (gunungapi), dsb.
  belerang, batuapung, felspar, dsb.

0 comments:

Post a Comment